Kamis 03 Mar 2022 00:17 WIB

Semakin Banyak Negara Dukung Resolusi PBB Agar Rusia Hentikan Serangan

Hingga Selasa (1/2/2022) malam sudah 94 negara yang mendukung resolusi PBB

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Lebih dari 100 diplomat dari 40 negara melakukan aksi walk out atau keluar ruangan ketika pidato Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov diputar di Sidang Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Selasa (1/3/2022) waktu setempat.
Foto:

Di Majelis Umum PBB, Duta Besar Palau untuk PBB Ilana Seid mengatakan Palau dan Ukraina hanya memiliki sedikit kesamaan. "Yang satu negara besar pasca-Uni Soviet di Eropa Timur dan satu lagi negara kecil, di samudara biru," katanya.

Namun Palau merasakan keterhubungan karena keduanya sama-sama merdeka pada awal 1990a-n. "Jadi tidak luput dari kami, bila salah satu bekas penjajah kami mengambil tindakan agresif Rusia pada kami, menggunakan sejarah persatuan sebagai pembenaran, maka rakyat kami akan menderita kekejian perang yang kami lihat di Ukraina hari ini," katanya.

Seid mengatakan "sejarah persatuan" merupakan klaim Hitler sebagai pembenaran menjaka Ceko Slovakia, langkah yang membawa Perang Dunia II. "Sejarah telah menunjukkan pada kita konsensi tidak dapat dibuat dengan kekuatan agresi untuk menghindari konflik.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Jerman Annale Baerbock mengatakan yang dipertaruhkan dalam perang Rusia di Ukraina adalah "nyawa rakyat Ukraina," keamanan Eropa dan Piagam PBB yang menyerukan konflik diselesaikan dengan damai dan kedaulatan dan integritas wilayah setiap negara anggota PBB dijaga. Jerman merupakan perekonomian terbesar di Eropa.

Baerbock yang terbang ke New York untuk menghadiri Majelis Umum darurat PBB pertama setelah puluhan tahun menyerang Menteri Luar Negeri Rusia Sergie Lavrov. Ia mengatakan Lavrov bersalah karena "terang-terangan berbohong" pada Dewan Hak Asasi Manusia PBB dengan mengatakan Rusia mempertahankan diri untuk melindungi warga pengguna bahasa Rusia di Ukraina dan mengirimkan pasukan "penjaga perdamaian."

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement