Rabu 09 Mar 2022 18:31 WIB

Eksportir Gas AS 'Diuntungkan' Atas Krisis Pasokan di Eropa

Tiga bulan ini, AS telah mengalihkan puluhan kargo ke Eropa, dari tujuan utama Asia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Kapal tengah melakukan bongkar muat di Pelabuhan Brunsbuettel, Jerman, Selasa (1/3/2022). Wilayah ini tengah dipertimbangkan menjadi lokasi untuk terminal gas alam cair (LNG) baru.
Foto:

Strategi baru, yang disebut c, bertujuan untuk mempercepat transisi energi blok ke energi terbarukan dan mendiversifikasi pasokan gas untuk mengurangi ketergantungan pada impor Rusia.

“Pada akhir tahun ini, kami dapat mengganti 100 miliar meter kubik (BCM) impor gas dari Rusia yang merupakan dua pertiga dari apa yang kami impor dari mereka,” kata Frans Timmermans, wakil presiden eksekutif Komisi Eropa pada sebuah berita konferensi.

Strategi ini secara signifikan mempercepat strategi transisi energi Uni Eropa (UE) yang awalnya bertujuan untuk menghapus energi tak terbarukan dalam jumlah yang sama pada 2030. Timmermans mengungkapkan bahwa “sangat jelas bahwa kita terlalu bergantung pada Rusia untuk kebutuhan energi”, dan mengatakan keamanan energi blok itu terancam oleh Rusia yang memanipulasi pasar dan perkembangan terakhir di Ukraina.

Menurut rencana itu, UE akan mengganti sekitar 60 BCM gas Rusia dengan gas alam cair (LNG) dalam 12 bulan mendatang dan akan mendukung produksi gas alternatif, seperti biometana dan hidrogen. Komisi Eropa memperkirakan bahwa 18 BCM gas Rusia dapat digantikan oleh biometana, dan 50 BCM lainnya oleh hidrogen.

Uni Eropa juga akan sangat mendorong transisi energi hijau dalam lima tahun ke depan, dengan mendukung rumah, bisnis, dan pertanian untuk memasang panel surya dan pompa panas, tambah Timmermans.

“Hingga akhir tahun ini, hampir 25 persen produksi listrik Eropa saat ini bisa berasal dari energi surya,” tutur dia.

Dengan rencana baru, Komisi Eropa juga mengusulkan pengadaan gas bersama dan meminta negara-negara anggota UE untuk mengisi cadangan gas mereka hingga 90 persen pada 1 Oktober.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement