Sabtu 09 Apr 2022 18:23 WIB

Semarak Sholat Jumat di Masjid Al Aqsa dan Eskalasi Ancaman Kekerasan

Lebih dari 50 warga Palestina sholat Jumat pertama Ramadhan di Masjid Al Aqsa

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Umat Muslim melakukan sholat Jumat di Masjid Al Aqsa (ilustrasi). Lebih dari 50 warga Palestina sholat Jumat pertama Ramadhan di Masjid Al Aqsa
Foto:

Seorang perwira tinggi keamanan Palestina, yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa serangan baru-baru ini di Israel merupakan "pergeseran penting," dengan penyerang beralih dari pisau ke senjata, yang menyebabkan lebih banyak korban dan menyebarkan teror di jalan Israel. 

Dia mengatakan serangan-serangan ini mencerminkan keadaan kemarahan di hati orang-orang Palestina terhadap penindasan Israel yang terus berlanjut dan tidak adanya cakrawala politik atau ekonomi. 

Faksi-faksi Palestina mengatakan serangan Tel Aviv merupakan respons alami terhadap kejahatan pendudukan Israel dan kelanjutan pelanggarannya di Yerusalem yang diduduki dan Masjid Al Aqsa. 

Tiga belas warga Israel tewas, dan lebih dari 20 lainnya terluka dalam empat serangan yang dilakukan oleh warga Palestina dalam waktu kurang dari sebulan. 

Saluran Israel 12 mengatakan permintaan bantuan psikologis di negara itu telah meningkat sepuluh kali lipat selama dua pekan terakhir setelah serangan Beersheba dan Tel Aviv. 

Mengutuk serangan itu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan, "Perang kami melawan terorisme mematikan itu panjang dan sulit, tetapi kami akan memenangkannya." 

Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, mengatakan pihaknya akan memerangi terorisme bersama-sama, menyerang pejuang perlawanan di mana pun mereka bersembunyi, menemukan pengirim dan kolaborator mereka di mana saja, dan tidak beristirahat sampai ketenangan kembali ke jalan." 

Sebaliknya, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, mengatakan pihaknya akan memperluas operasi kami melawan gelombang serangan. Harga yang akan kami kenakan dari para pelaku serangan dan pengirimnya akan berat. 

Gantz mengatakan bahwa Israel menangkap 200 orang Palestina. “Dan jika perlu, kami akan menangkap ribuan lainnya.”  

Abbas mengatakan pembunuhan warga sipil Palestina dan Israel hanya mengarah pada memburuknya situasi, karena kita semua berusaha untuk mencapai stabilitas, terutama selama bulan suci Ramadhan, dan hari libur Kristen dan Yahudi yang akan datang.  

Abbas memperingatkan agar tidak mengeksploitasi insiden terkutuk ini untuk melakukan serangan terhadap rakyat Palestina. 

Dia menekankan bahaya serangan yang terus menerus dan berulang ke Al Aqsa dan tindakan provokatif kelompok pemukim ekstremis di mana-mana.  

Dia mengatakan siklus kekerasan menegaskan bahwa perdamaian permanen, komprehensif, dan adil adalah cara terpendek dan benar untuk memberikan keamanan dan stabilitas bagi Palestina, Israel dan orang-orang di kawasan itu. Gantz memuji kecaman Abbas atas serangan itu. 

 

 

 

Sumber: arabnews 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement