Jumat 29 Apr 2022 15:41 WIB

Gelombang Panas Ancam Gagal Panen Gandum di India

Gandum sangat sensitif terhadap panas, terutama ketika bijinya matang dan siap panen.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Seorang wanita memanen gandum di pinggiran Jammu, India, Kamis, 28 April 2022. Gelombang panas yang luar biasa awal dan memecahkan rekor di India telah mengurangi hasil gandum, menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana negara akan menyeimbangkan kebutuhan domestiknya dengan ambisi untuk meningkatkan ekspor dan menutupi kekurangan akibat perang Rusia di Ukraina.
Foto:

“Kami tidak lagi memiliki surplus semacam itu, karena ada banyak tekanan pada ketersediaan gandum domestik,” kata Sharma.

Sekolah di negara bagian Odisha di India timur telah ditutup selama seminggu. Sementara di Bengal Barat, sekolah-sekolah menyimpan garam rehidrasi untuk anak-anak.  Pada Selasa (26/4/2022),  Kota Rajgarh di India tengah mengalami kenaikan suhu cukup ekstrem. Suhu siang hari di kota itu mencapai puncaknya yaiu 46,5 derajat Celcius. Sementara suhu menembus batas 45 derajat Celcius di sembilan kota lainnya.

Seorang ilmuwan iklim di Imperial College of London, Friederike Otto, mengatakan,  perubahan iklim telah membuat gelombang panas India lebih panas. Dia mengatakan bahwa sebelum aktivitas manusia meningkatkan suhu global, gelombang panas seperti tahun ini akan melanda India lagi dalam sekitar setengah abad.

"Sekarang ini adalah peristiwa yang jauh lebih umum, kita dapat melihat suhu tinggi seperti itu setiap empat tahun sekali," kata Otto.

Jurnal medis The Lancet menyatakan, kerentanan India terhadap panas ekstrem meningkat 15 persen dari 1990 hingga 2019. Ini adalah salah satu dari lima negara teratas di mana orang-orang yang rentan, seperti lansia dan orang miskin menghadapi paparan panas tertinggi. Sementara Brasil memiliki kematian terkait panas tertinggi di dunia. 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement