Senin 02 May 2022 00:16 WIB

Teringat Mariupol, Paus Fransiskus: Saya Menderita dan Menangis Pikirkan Penduduk Ukraina

Paus Fransiskus menganggap perang di Ukraina kemunduran mengerikan dari kemanusiaan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Reiny Dwinanda
Paus Fransiskus melambai kepada umat dari jendela yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus untuk membacakan doa Regina Coeli di Vatikan, Ahad (1/5/2022). Paus Fransiskus menilai serangan Rusia ke Ukraina sebagai kemunduran mengerikan dari kemanusiaan.
Foto:

Sementara tu, Ketua House of Representative Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi telah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev, Ahad (1/5/2022). Pelosi adalah pemimpin tertinggi Amerika yang mengunjungi Ukraina sejak awal invasi Rusia.

Kunjungan Pelosi ke Kiev menanda  dukungan bagi perjuangan Ukraina melawan Rusia. Dalam rekaman video yang dirilis oleh kantor Presiden Zelenskyy, Pelosi datang ke Kiev dengan delegasi Kongres termasuk perwakilan Jason Crow, Jim McGovern dan Adam Schiff.

"Kami mengunjungi Anda untuk mengucapkan terima kasih atas perjuangan Anda untuk kebebasan, dan perjuangan Anda adalah perjuangan untuk semua orang. Komitmen kami adalah untuk hadir sampai pertarungan selesai," ujar Pelosi.

Pada Maret lalu, Zelenskyy menyampaikan pidato secara virtual kepada Kongres Amerika Serikat (AS). Pidato tersebut disiarkan langsung untuk umum.

Amerika Serikat telah memasok senjata artileri ke Ukraina. Selain itu, AS juga memberikan pelatihan kepada sejumlah pasukan Ukraina untuk mengoperasikan persenjataan tersebut.

Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin memperingatkan bahwa Rusia akan melakukan pembalasan secepat kilat jika negara-negara Barat ikut campur di Ukraina. Rusia telah mengatakan kepada Amerika Serikat untuk berhenti mengirim senjata ke Ukraina, karena dapat mengobarkan konflik.

Berbicara kepada anggota parlemen di St Petersburg pada Rabu (27/4/2022), Putin mengatakan, Barat ingin memecah Rusia menjadi beberapa bagian. Putin juga menuduh Barat mendorong Ukraina ke dalam konflik dengan Rusia.  

"Jika seseorang berniat untuk campur tangan dalam peristiwa yang sedang berlangsung dari luar, dan menciptakan ancaman strategis bagi Rusia yang tidak dapat kami terima, mereka harus tahu bahwa serangan balasan kami akan secepat kilat," kata Putin.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement