Inggris dan Amerika Serikat telah berkomitmen untuk berhenti menerima aliran minyak dari Rusia. Presiden AS Joe Biden mengeluarkan larangan impor produk energi Rusia pada awal Maret 2022, selain pemberian sanksi lainnya.
"Dengan mengisolasi Bank Sentral Rusia dan memblokir bank-bank terbesar Rusia dari sistem keuangan internasional, kami telah melucuti cadangan devisa perangnya," kata perwakilan Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Kendali ekspor AS dan sekutunya berdampak pada produksi industri, penerbangan komersial, dan sektor utama ekonomi lainnya di Rusia. Sementara, Inggris mengumumkan akan menyetop semua impor minyak dari Rusia akhir 2022.
Departemen Perdagangan Internasional Inggris juga menyatakan bakal memberlakukan gelombang sanksi lain terhadap Rusia dan Belarus. Tarif impor baru akan ditambahkan untuk barang-barang seperti paladium dan platinum, begitu pula penyesuaian tarif ekspor untuk bahan kimia dan plastik.
Saat ini, Uni Eropa (UE) sedang dalam perbincangan mencapai konsensus embargo minyak Rusia. Salah satu anggota UE, Hungaria, tetap menentang keras embargo lantaran keputusan tentang paket sanksi keenam belum tercapai.