Selasa 26 Jul 2022 04:15 WIB

Timur Tengah Menyadari Dampak Perubahan Iklim

Tiga dekade terakhir suhu Timur Tengah naik lebih cepat dibanding rata-rata bumi

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Dalam tiga dekade terakhir suhu udara Timur Tengah naik lebih cepat dibanding rata-rata bumi.
Foto:

PBB memperingatkan Timur Tengah semakin panas dan kering. Produksi pertanian di kawasan itu pada tahun 2025 dapat turun hingga 30 persen. Bank Dunia mengatakan pada tahun 2050 kawasan itu dapat kehilangan 6 sampai 14 persen Produk Domestik Bruto karena air semakin langka.

Bank Dunia mengatakan dalam 30 tahun terakhir curah hujan Mesir menurun hingga 22 persen. Kekeringan diperkirakan akan semakin sering dan parah.

Lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA mengatakan Mediterania Timur mengalami kekeringan terparah dalam 900 tahun. Bencana ini menjadi pukulan keras bagi negara-negara seperti Suriah dan Lebanon yang pertaniannya mengandalkan curah hujan.

Permintaan air di Yordania dan negara-negara Teluk Persia memberi tekanan pada akuifer bawah tanah yang tidak berkelanjutan. Di Irak meningkatnya kekeringan menambah kemungkinan badai pasir.

Memanasnya air dan udara yang memicu cuaca ekstrem seperti banjir mematikan yang berkali-kali melanda Sudan dan Afghanistan semakin sering terjadi. Perubahan iklim juga berpotensi menimbulkan dampak sosial yang berbahaya.

Peneliti Chatham House, Karim Elgendy mengatakan banyak masyarakat yang mata pencahariannya bergantung pada pertanian atau pariwisata pindah ke kota untuk mencari kerja. Menurutnya hal ini akan meningkatkan pengangguran di kota, membebani layanan sosial dan meningkatkan ketegangan sosial dan berdampak pada keamanan.

IMF memperkirakan membangun infrastruktur dan ekonomi yang dapat beradaptasi dengan kerusakan yang ditimbulkan perubahan iklim akan sangat mahal: setara dengan 3,3 persen PDB kawasan itu setiap tahun dalam 10 tahun ke depan.

Pengeluaran harus diarahkan ke berbagai hal mulai dari penciptaan lapangan kerja yang lebih efisien dalam menggunakan sumber daya air, menciptakan metode pertanian baru sampai membangun perlindungan di pinggir pantai. Selain juga diperlukan untuk menambah jaringan pengaman sosial dan meningkatkan kesadaraan perubahan iklim.

Jadi salah satu prioritas utama Timur Tengah dan negara berkembang lain di COP tahun ini adalah menekan Amerika Serikat, Eropa dan negara yang lebih kaya lainnya untuk memenuhi janji lama mereka. Yaitu memberikan miliaran dolar untuk menghadapi dampak perubahan iklim.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement