Jumat 02 Sep 2022 16:18 WIB

PBB Desak China Jalani Rekomendasi dari Laporan Situasi HAM Xinjiang

China konsisten membantah laporan yang menyebut ada pelanggaran HAM di Xinjiang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Warga berbaris di dalam Pusat Layanan Pelatihan Pendidikan Keterampilan Kejuruan Kota Artux yang sebelumnya telah terungkap oleh dokumen yang bocor menjadi kamp indoktrinasi paksa di Taman Industri Kunshan di Artux di wilayah Xinjiang China barat, 3 Desember 2018. China telah menanggapi dengan marah ke laporan PBB tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah barat laut Xinjiang yang menargetkan Uyghur dan etnis minoritas Muslim lainnya.
Foto:

Sementara itu Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun mengatakan, negaranya telah berulang kali menyuarakan penentangan terhadap tuduhan kejahatan kemanusiaan di Xinjiang. Dia berpendapat, Komisaris Tinggi PBB untuk HAM seharusnya tidak ikut campur dalam urusan internal China. "Kita semua tahu, dengan sangat baik, bahwa apa yang disebut masalah Xinjiang adalah kebohongan yang sepenuhnya dibuat-buat dari motivasi politik dan tujuannya jelas adalah untuk merusak stabilitas China dan untuk menghalangi pembangunan China," kata Zhang.

China telah konsisten membantah laporan yang menyebut ada pelanggaran HAM sistematis di Xinjiang, termasuk penahanan lebih dari satu juta masyarakat Uighur. Namun Beijing tak menampik tentang adanya pusat-pusat pendidikan vokasi di sana. 

 

Beijing mengklaim, pusat itu sengaja didirikan untuk memberi pelatihan keterampilan dan keahlian kepada warga Uighur dan etnis minoritas lainnya. Dengan demikian, mereka dapat bekerja dan angka pengangguran di Xinjiang dapat berkurang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement