Sabtu 03 Sep 2022 16:00 WIB

Trump Pertimbangkan Kembali Calonkan Diri pada Pilpres 2024

FBI menemukan lebih dari 11 ribu dokumen dan foto pemerintah di rumah Trump.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
 Mantan Presiden Donald Trump berbicara pada pertemuan puncak agenda America First Policy Institute di Marriott Marquis di Washington, Selasa, 26 Juli 2022.
Foto:

Salah satu catatan yang dirilis pada Jumat memberikan sedikit lebih banyak detail tentang 33 kotak dan barang-barang lain yang ditemukan FBI di Mar-a-Lago yang merupakan properti pribadi Trump. Penggerebekan FBI di kediaman pribadi Trump, sebagai bagian dari penyelidikan kriminal yang sedang berlangsung terkait dugaan bahwa Trump secara ilegal menyimpan informasi rahasia negara.

FBI menemukan dokumen dengan tanda klasifikasi khusus yang bercampur dengan barang-barang lain seperti buku, majalah, dan kliping koran. FBI juga ditemukan hadiah dan pakaian.

Dari lebih dari 11 ribu catatan dan foto pemerintah, 18 dokumen diberikan label "top secret", 54 dokumen diberi label "secret" dan 31 dokumen diberi label "confendential". "Top secret" adalah tingkat klasifikasi tertinggi untuk rahasia negara yang paling dekat.

Selain itu, juga ditemukam 90 map kosong. Dari jumlah tersebut, 48 di antaranya bertanda "claasified". Sementara yang lain mengindikasikan bahwa mereka harus dikembalikan ke staf sekretaris/ajudan militer.  Tidak jelas mengapa folder itu kosong, atau apakah ada catatan yang hilang.

Catatan lain yang tidak disegel adalah pengajuan tiga halaman oleh Departemen Kehakiman yang memperbarui pengadilan tentang status peninjauan tim investigasi atas dokumen yang disita. Pengajuan tertanggal 30 Agustus itu, mengatakan para penyelidik telah menyelesaikan tinjauan awal dari barang-barang yang disita dan akan menyelidiki lebih lanjut, termasuk mewawancarai lebih banyak saksi.  

Investigasi kriminal Departemen Kehakiman berpotensi ditunda jika Cannon setuju menunjuk seorang master khusus untuk melakukan tinjauan pihak ketiga yang independen terhadap dokumen yang disita.

Namun, Cannon memberi isyarat bahwa dia mungkin bersedia mengizinkan pejabat intelijen AS untuk meninjau materi sebagai bagian dari penilaian kerusakan keamanan nasional, jika ada seorang master khusus yang ditunjuk.  

 

Departemen Kehakiman menentang penunjukan seorang ahli khusus. Departemen Kehakiman mengatakan, catatan tersebut bukan milik Trump dan dia tidak dapat mengklaim bahwa catatan tersebut dilindungi oleh hak istimewa eksekutif. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement