Di Barat, Gorbachev dikenal sebagai arsitek reformasi yang menciptakan kondisi untuk berakhirnya Perang Dingin pada 1991. Periode tersebut menjadi masa ketegangan yang mendalam antara Uni Soviet dan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Inggris. Gorbachev mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1990, karena peran utamanya terkait perubahan radikal dalam hubungan Timur-Barat.
Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri pemakaman karena jadwal kerjanya. Ketidakhadiran Putin secara luas dipandang sebagai penghinaan bagi tokoh yang mengawasi pecahnya Uni Soviet. Putin pernah menyebut pembubaran Uni Soviet sebagai bencana geopolitik terbesar abad ini.
Sebelumnya Presiden Putin mengirimkan belasungkawa terdalam kepada keluarga Gorbachev. Putin menggambarkan bagaimana Mikhail Gorbachev memiliki dampak besar dalam perjalanan sejarah bangsa.
"Dia sangat memahami bahwa reformasi diperlukan, dia berusaha menawarkan solusi sendiri untuk masalah mendesak," kata Putin.
Putin juga secara pribadi meletakkan bunga di peti mati Gorbachev pada Kamis (1/9/2022). Namun upacara pemakaman Gorbachev tidak akan menjadi pemakaman kenegaraan. Ini menjadi sebuah tanda bahwa kepemimpinan Kremlin saat ini kurang tertarik untuk menghormati warisan Gorbachev.
Hubungan antara Putin dan Gorbachev telah retak. Keduanya dilaporkam melakukan pertemuan terakhir pada 2006. Sebelumnya Gorbachev mengatakan bahwa, dia tidak senang dengan invasi Rusia ke Ukraina meski dia mendukung pencaplokan semenanjung Krimea pada 2014.