Sekitar tujuh warga Rusia ditahan selama beberapa minggu terakhir karena menerbangkan drone atau mengambil foto situs sensitif di Norwegia. Seorang pria berusia 47 tahun dengan kewarganegaraan ganda Rusia dan Inggris dipenjara selama dua minggu pada Rabu. Menurut laporan NTB, dia dicurigai menerbangkan drone di kepulauan Arktik Svalbard di Norwegia.
Moe menyatakan, pria itu dituduh melanggar sanksi yang mulai berlaku setelah Rusia berperang melawan Ukraina. Di bawah hukum Norwegia, dilarang untuk pesawat yang dioperasikan oleh perusahaan atau warga negara Rusia untuk mendarat, lepas landas, atau terbang di atas wilayah Norwegia. Norwegia bukan anggota Uni Eropa tetapi mencerminkan kecondongan terhadap aliansi tersebut.
"Tidak dapat diterima bahwa intelijen asing menerbangkan drone di atas bandara Norwegia. Rusia tidak diizinkan menerbangkan drone di Norwegia,” kata Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store.
"Kami tidak ingin ada orang yang menerbangkan pesawat jenis ini di atas instalasi penting di Norwegia," ujarnya.
Operator bandara Avinor mengatakan kepada kantor berita NRK pada Selasa (18/10/2022), sekitar 50 kemungkinan drone pengamat telah dilaporkan di bandara sipil Norwegia sepanjang tahun ini, 27 di antaranya sejak Juli. NTB mengatakan, 17 dan 14 penampakan drone dilaporkan masing-masing pada 2021 dan 2020, sedangkan jumlahnya 44 pada 2019.
Dinas Keamanan Polisi Norwegia (PST) berencana untuk bekerja sama dengan lembaga kepolisian setempat yang telah melakukan penyelidikan. Sedangkan negara-negara Eropa lainnya meningkatkan keamanan di sekitar infrastruktur energi, internet, dan listrik utama menyusul ledakan di saluran pipa bawah laut bulan lalu. Jaringan pipa Nord Stream yang rusak di Swedia dan Denmark mengeluarkan sejumlah besar metana, gas rumah kaca yang kuat, ke udara.