Menanggapi permintaan komentar, militer Israel mengatakan pihaknya mencoba memanggil anak-anak Palestina yang diduga melakukan pelanggaran ringan yang tidak memiliki sejarah hukuman pidana berat. Namun, menurut tentara, kebijakan ini tidak berlaku untuk pelanggaran serius atau ketika panggilan untuk penyelidikan akan merusak tujuannya.
Penangkapan tengah malam Israel ini meninggalkan luka bagi remaja Palestina. "Sejak penangkapannya pada 7 November, Yousef tidak seperti sebelumnya,” kata ibunya, Hanadi Mesheh.
Ibunya mengatakan, anaknya tidak bisa fokus di sekolah. Dia juga tidak lagi bermain sepak bola dan selalu tidur di samping ibunya beberapa malam hingga memeluknya selama mimpi buruknya.
"Saya merasa seperti selalu diawasi,” kata Yousef. “Saya takut ketika ibu saya membangunkan saya di pagi hari untuk sekolah," kata dia melanjutkan.
Cerita serupa berlimpah di daerah tersebut. Kota Nablus di utara muncul sebagai sumbu utama kekerasan tahun lalu setelah Israel memulai tindakan keras di Tepi Barat sebagai tanggapan atas serentetan serangan Palestina di Israel.