Jumat 24 Mar 2023 18:51 WIB

Setelah Iran, Arab Saudi akan Kembali Jalin Hubungan dengan Suriah

Kedua negara akan menempatkan duta besarnya usai Idul Fitri.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Friska Yolandha
Kesepakatan damai Arab Saudi dan Iran
Foto:

Uni Emirat Arab, mitra strategis AS lainnya, telah memimpin dalam normalisasi kontak dengan Assad, baru-baru ini telah menerimanya di Abu Dhabi bersama istrinya. Tapi Arab Saudi berusaha bergerak jauh lebih hati-hati.

Diplomat Teluk mengatakan pejabat tinggi intelijen Suriah sudah tinggal selama berhari-hari di Riyadh dan sebuah kesepakatan dibuat untuk segera membuka kembali kedutaan ke dua negara. Salah satu sumber regional mengidentifikasi pejabat itu sebagai Hussam Louqa, yang mengepalai komite intelijen Suriah, dan mengatakan pembicaraan termasuk keamanan di perbatasan Suriah dengan Yordania. Karena barang selundupan berkembang pesat di Teluk Arab, dari Suriah.

Suriah diskors dari Liga Arab pada 2011, sebagai tanggapan atas penumpasan brutal terhadap massa yang protes, yang dilakukan oleh Assad. Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, awal bulan ini mengatakan keterlibatan dengan Assad dapat menyebabkan Suriah kembali ke Liga Arab, tetapi saat ini terlalu dini untuk membahas langkah tersebut.

Diplomat itu mengatakan pembicaraan Suriah-Saudi dapat membuka jalan bagi pemungutan suara untuk mencabut penangguhan Suriah selama KTT Arab berikutnya, yang diperkirakan akan diadakan di Arab Saudi pada bulan April.

Uni Emirat Arab membuka kembali kedutaannya di Damaskus pada tahun 2018, dengan alasan negara-negara Arab membutuhkan lebih banyak kehadiran dalam menyelesaikan konflik Suriah.

Sementara Assad telah melakukan kontak baru dengan negara-negara Arab yang pernah ia jauhi. Dan sanksi AS tetap menjadi faktor rumit utama bagi negara-negara yang ingin memperluas hubungan komersial tersebut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement