Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014. Namun sebagian besar dunia tidak mengakuinya sebagai wilayah Rusia. Status semenanjung di masa depan akan menjadi pembahasan utama dalam setiap negosiasi untuk mengakhiri pertempuran saat ini.
Istana Kremlin telah menuntut agar Ukraina mengakui kedaulatan Rusia atas Krimea. Moskow juga meminta Kiev mengakui tanah lain yang dicaplok sebagai syarat untuk perdamaian. Kiev telah mengesampingkan pembicaraan damai dengan Moskow sampai pasukan yang menginvasi meninggalkan semua wilayah yang diduduki, termasuk Krimea.
Danilov menerbitkan rencananya saat pasukan Ukraina bersiap untuk menggunakan senjata baru yang dipasok Barat. Lusinan tank tempur, bersiap untuk menerobos pertahanan Rusia dan merebut kembali wilayah yang diduduki dalam serangan balasan yang diharapkan paling cepat bulan ini.
Pasukan Rusia berusaha merebut benteng utama Ukraina di Bakhmut. Pergerakan itu sebagai bagian dari upaya pasukan Ukraina untuk merebut seluruh provinsi Donetsk yang merupakan bagian dari jantung industri timur Ukraina di Donbas. Pergerakan delapan bulan untuk Bakhmut adalah pertempuran perang terpanjang dan berpotensi paling mematikan.
Menurut militer Ukraina, serangan roket dan artileri terbaru Rusia menewaskan empat warga sipil dan melukai 15 lainnya sejak Sabtu (1/4/2023). Otoritas Ukraina melaporkan bahwa penembakan Rusia menewaskan enam warga sipil lainnya di Kostiantynivka, sebuah kota kecil di provinsi Donetsk, pada Ahad (2/4/2023). Rentetan tembakan Rusia juga merusak banyak bangunan tempat tinggal dan melukai delapan orang.