REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kementerian Pertahanan Australia mengatakan pemerintah 'berterus-terang dan transparan' mengenai biaya program kapal selam nuklir AUKUS. Hal ini disampaikan setelah sebuah analisa memprediksi program itu akan menelan biaya sekitar 368 miliar dolar Australia termasuk 50 persen dana darurat.
Partai Hijau yang menugaskan Kantor Anggaran Parlemen melakukan analisa itu mengatakan hasil analisa menunjukkan 'besarnya' ketidakpastian proyek tersebut.
Pada bulan Maret lalu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengungkapkan detail rencana memberikan Australia kapal selam tenaga nuklir. Langkah yang diambil untuk menghalau ambisi Cina di Indo-Pasifik.
Berdasarkan kesepakatan itu AS akan menjual tiga kapal selam tenaga nuklir kelas Virginia yang dibangun General Dynamics ke Australia pada awal 2030-an. Dengan opsi dua kapal selam tenaga nuklir lainnya.
Di tahapan kedua Australia dan Inggris akan membangun kapal selam kelas AUKUS. Australia akan menerima kapal selam pertama ini pada awal 2040-an. Kapal-kapal itu akan dibangun BAE Systems dan Rolls-Royce.
Pada Jumat (28/4/2023) Kantor Anggaran Parlemen Australia melaporkan dana yang dikeluarkan untuk program itu selama tiga dekade termasuk dana daruratnya sekitar 123 miliar dolar Australia. Dana darurat akan digunakan untuk menutupi anggaran yang belum diketahui saat ini bila terdapat penundaan pengiriman, kekurangan anggaran dan faktor-faktor lainnya.
Senator dari Partai Hijau David Shoebridge mengatakan dana darurat ini mencapai skala yang tidak pernah terjadi sebelumnya. "Tingkat ketidakpastian kesepakatan kapal selam AUKUS sangat tinggi," kata Shoebridge dalam pernyataannya.
Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan rencana untuk membangun kapal selam tenaga nuklir di Australia pada awal 2040-an merupakan 'tantangan besar bagi negara ini'. Ia menambahkan pemerintah Australia dengan hati-hati menganggarkan dana yang tidak diperkirakan.
"Kami mencoba untuk berterus-terang dan transparan mungkin," katanya pada stasiun radio ABC.
Departemen Pertahanan Australia tidak mengungkapkan harga jual kapal selam tenaga nuklir kelas Virginia dari AS. Laporan Kantor Anggaran Parlemen menunjukkan sebagian besar biaya program kapal selam ini akan dihabiskan dalam dua dekade setelah 2033.