Rabu 10 May 2023 18:30 WIB

India Bangun Banyak Rumah Sakit Tapi Kekurangan Dokter

India membangun banyak rumah sakit tetapi tidak diimbangi dengan jumlah dokter

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Sejak berkuasa 2014 lalu Perdana Menteri Narendra Modi membangun banyak rumah sakit untuk perawatan khusus. Sejak berkuasa 2014 lalu Perdana Menteri Narendra Modi membangun banyak rumah sakit untuk perawatan khusus.
Foto:

Berdasarkan data pemerintah jumlah rumah sakit negeri termasuk institut spesialis naik 9 persen selama pemerintahan Modi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pemerintah hampir melipatgandakan kursi mahasiswa kedokteran di universitas negeri dan swasta dari 51.348 kursi sebelum 2014 menjadi 101.043 kursi pada Maret lalu.

Lebih dari 1,76 juta siswa yang mengikuti ujian untuk mendapatkan kursi tersebut tahun lalu. Tapi berdasarkan surat parlemen ke Kementerian Kesehatan pada Februari lalu, masih terdapat lebih dari 3.000 lowongan dokter di 31 rumah sakit pemerintah federal termasuk lebih dari satu lusin institut spesialis.

Sementara lowongan untuk perawatan dan tenaga medis pendukung lebih dari 21 ribu.

Seorang dokter seniori di Jawahar Lal Nehru Medical College yang memiliki 800 ranjang rawat inap, mengatakan dalam lima tahun terakhir departemen medis, kontak pertama rumah sakit dengan pasien, hanya memiliki setengah dari jumlah dokter yang dibutuhkan.

"Kami harus memberikan perawatan yang memadai untuk pasien apa pun yang terjadi, tapi tanpa staf yang cukup, naiknya beban kerja dan menjadi sulit untuk ditanggulangi, terutama kami juga harus mengajar mahasiswa," kata dokter yang menolak disebutkan namanya.

Di luar kota-kota besar, kekurangan pengobatan spesialis semakin parah. Pemerintah mengatakan pada Maret 2022 pusat kesehatan di pedesaan India kekurangan 80 persen dokter umum, dokter bedah, dokter kandungan dan dokter anak.

Berdasarkan data pemerintahnya hanya terdapat 4.485 dokter spesialis di rumah-rumah sakit kecil. Jauh lebih sedikit dari jumlah yang dibutuhkan sebanyak 21.920 dokter.

Dr K. Srinath Reddy dari lembaga non-profit Public Health Foundation mengatakan dokter spesialis lebih memilih keluar negeri atau bergabung dengan sektor swasta di kota besar.

"Mereka telah dilatih di lingkungan yang mewah dan mungkin tidak memiliki keterampilan yang cocok atau ikatan emosional pada kondisi pedesaan dengan sumber daya yang kecil," kata Reddy.

Penasihat teknis lembaga non-profit Public Health Resource Network Dr Vandana Prasad mengatakan masyarakat desa lebih memilih datang ke kota untuk berobat.

"Terdapat kepercayaan tertentu pada rumah sakit yang berada di kota besar metropolitan dan ada semacam lingkungan yang menyarankan masyarakat harus mencari pengobatan yang lebih mahal atau khusus," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement