Selasa 20 Jun 2023 13:23 WIB

Prancis Ajukan Rencana Pertahanan Alternatif Selain Inisiatif Jerman

Prancis termasuk salah satu eksportir senjata terbesar di dunia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan ia berhasil menyakinkan sejumlah negara sekutu Prancis di Uni Eropa untuk menilai kembali strategi pertahanan dalam negeri.
Foto:

Berlin khawatir solusi untuk menjaga pertahanan Eropa membutuhkan waktu bertahun-tahun. Jerman akhirnya memutuskan untuk menyetujui sistem siap pakai yang sudah terbukti, Sky Shield seperti Patriot dari AS yang dikembangkan perusahaan Raytheon, Arrow 3 dari Israel dan sistem IRIS-T dari Jerman.

Jerman membuka pintu bagi Prancis untuk masuk dalam kelompok itu dengan menambah sistem MAMBA yang diproduksi Prancis-Italia ke daftar pertahanan udara yang tersedia bagi anggota Sky Shield. Namun Prancis menolak bergabung dengan inisiatif tersebut karena hanya akan menambah ketergantungan. Masalah ini menjadi titik perselisihan antara Prancis dan Jerman.

Sebelumnya pejabat pertahanan Prancis mengatakan analisa ancaman harus melampaui pertahanan udara. Campuran antara pertahanan, serangan, kapabilitas anti-drone dan payung nuklir.

Pertemuan di Paris digelar tiga hari setelah rapat menteri-menteri pertahanan NATO. Sumber mengatakan, dalam rapat itu Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius membela inisiatif Jerman. Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman membantah adanya persaingan antara rencana Jerman dan Prancis.

"Inisiatif (European Sky Shield) tidak berkompetisi dengan NATO atau Uni Eropa. Semua pembelian dapat diintegrasikan ke struktur yang sudah ada. Artinya, kami tidak bersaing dengan konferensi Prancis di Le Bourget," katanya.

"Prancis dan Spanyol jelas diundang ke inisiatif (yang dipimpin Jerman). Prancis terlibat dalam pertemuan pertama. Inisiatif terbuka pada negara lain yang mungkin ingin bergabung," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement