Rabu 21 Jun 2023 14:33 WIB

Ekspor Makanan Koridor Laut Hitam Turun Drastis

Ekspor turun dari 4,2 juta menjadi 1,3 juta ton metrik ton.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Perjanjian Koridor Gandum Laut Hitam yang disepakati Rusia-Ukraina.
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Perjanjian Koridor Gandum Laut Hitam yang disepakati Rusia-Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Selasa (20/6/2023), ekspor makanan dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam telah turun secara signifikan. Puncak ekspor sebanyak 4,2 juta metrik ton pada Oktober 2022 turun menjadi 1,3 juta pada Mei.

Wakil juru bicara Farhan Haq menyatakan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kecewa dengan lambannya inspeksi dan dikeluarkannya pelabuhan Yuzhny/Pivdennyi dari Black Sea Initiative. "Hal ini mengakibatkan berkurangnya pergerakan kapal yang masuk dan keluar dari pelabuhan laut Ukraina, yang menyebabkan penurunan pasokan bahan makanan penting ke pasar global," katanya dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga

Guterres mendesak Rusia dan Ukraina untuk mempercepat operasi dan melakukan yang terbaik untuk memastikan kelanjutan kesepakatan biji-bijian yang berakhir 17 Juli. "Ini sangat kritis sekarang karena panen biji-bijian baru dimulai di Ukraina dan Federasi Rusia," kata Haq.

Perjanjian tersebut awalnya ditandatangani Juli lalu di Istanbul oleh Turki, PBB, Rusia dan Ukraina, bertujuan untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina. Pada 18 Mei, kesepakatan mendapatkan tambahan perpanjangan selama 60 hari, memastikan kelanjutan ekspor biji-bijian berdasarkan kesepakatan tersebut.

Rusia berusaha menghilangkan hambatan ekspor pupuknya untuk menyetujui perpanjangan lain. Syarat ini termasuk penyertaan Bank Pertanian Rusia milik negara dalam sistem pembayaran internasional SWIFT. Moskow juga menuntut dimulainya kembali ekspor amonia melalui Kiev.

Meski Rusia mendapatkan berbagai sanksi oleh Barat, itu tidak berlaku ekspor makanan dan pupuk Rusia. Namun, Moskow mengatakan, pembatasan dan pembayaran perbankan memengaruhi ekspornya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement