Rabu 28 Jun 2023 22:25 WIB

Swedia Izinkan Aksi Massa Pembakaran Alquran, Keanggotaan NATO Kian Terjal

Aksi pembakaran Alquran awal tahun ini memicu kemarahan di Turki.

Seorang imigran irak, Salwan Momika menyobek lembaran halaman Alquran kemudian membakarnya di depan masjid Stockholm, Rabu (28/6/2023).
Foto:

Salwan Momika menyatakan ikut aksi pembakaran Alquran setelah tiga bulan bertarung mengenai landasan legalnya di pengadilan. Ia berasal dari Irak, datang ke Swedia lima tahun lalu. Ia kini memiliki kewarganegaraan Swedia dan menyebut dirinya ateis 

‘’Kitab ini seharusnya dilarang di dunia sebab mengandung bahaya bagi demokrasi, etika, nilai kemanusiaan, HAM, dan hak perempuan. Ini tak sesuai lagi dengan masa kini,’’ kata Salwan. Mengizinkan aksi pembakaran Alquran bakal berdampak dalam hubungan luar negeri. 

Awal tahun ini, hubungan Turki-Swedia menegang menyusul aksi massa di depan Kedubes Turki di Stockholm, saat itu polisi antiimigran membakar Alquran. Kejadian ini memicu kemarahan di Ankara, massa membakar bendera Swedia di depan kedubes mereka di Turki. 

Turki menyalahkan Pemerintah Swedia ambil bagian dalam tindakan kejahatan dengan mengizinkan aksi pembakaran itu. Kebijakan Swedia ini juga akan menjadi alasan kuat Turki untuk tak segera menyetujui negara tersebut masuk NATO. 

Menlu Swedia Tobias Billstrom dalam konferensi pers Selasa (27/6/2023) menyatakan negaranya telah memenuhi semua persyaratan Turki untuk bergabung dengan NATO, termasuk menerapkan undang-undang terorisme baru. 

‘’Undang-undang ini menegaskan, pelarangan keterlibatan dalam organisasi teroris termasuk mempromosikan, memperkuat, atau mendukungnya,’’kata Billstrom. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement