REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekutu-sekutu NATO telah mempercepat upaya-upaya untuk meyakinkan Turki agar mencabut penentangannya terhadap upaya bergabungnya Swedia dengan NATO. Keberhasilan para pemimpin NATO mengadakan pertemuan puncak di Vilnius, Lithuania bulan depan untuk menerima Swedia masih belum jelas, seorang pejabat Barat mengatakan pada Rabu (28/6/2023).
Swedia dan Finlandia mengajukan permohonan keanggotaan NATO tahun lalu, meninggalkan kebijakan non-alignment militer yang telah lama dipegang setelah invasi Rusia ke Ukraina. Permohonan keanggotaan harus disetujui oleh semua anggota NATO, namun Turki dan Hungaria belum memberikan persetujuan atas permohonan Swedia.
Bagi Amerika Serikat dan anggota aliansi lainnya, menyambut Swedia saat blok ini bertemu di Vilnius untuk pertemuan puncak pada tanggal 10-11 Juli merupakan prioritas utama. "Tawaran NATO ke Swedia dapat menghadapi penundaan setelah KTT Vilnius," Pejabat Barat itu.
Sayangnya dalam beberapa hari terakhir, berbagai pendekatan pejabat dari negara-negara NATO dengan Turki untuk mendapatkan persetujuan Ankara terus terganjal, ujar pejabat Barat yang tidak ingin disebutkan namanya, karena sensitivitas masalah ini kepada Reuters.
Turki meratifikasi aksesi NATO Finlandia pada akhir Maret, tetapi terus menolak Swedia, dengan mengatakan Stockholm menyembunyikan anggota-anggota kelompok militan yang dianggapnya sebagai teroris.
Pejabat Barat tersebut mengatakan bahwa sekutu-sekutu NATO telah secara aktif terlibat dengan Turki dan mengadvokasi permohonan Swedia untuk bergabung dengan NATO. Namun masih belum jelas apakah Ankara akan menyetujuinya sebelum KTT Vilnius, dan hal ini mungkin akan terjadi setelahnya.
Pada hari Rabu, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, berbicara dengan Akif Cagatay Kilic, juru bicara dan penasihat utama Presiden Turki Tayyip Erdogan, dan tawaran Swedia untuk bergabung dengan NATO merupakan salah satu topik yang dibahas.
"Mr Sullivan menggarisbawahi pandangan Amerika Serikat bahwa Swedia harus menjadi anggota NATO sesegera mungkin," sebuah pernyataan dari Gedung Putih mengatakan.
Erdogan juga mengadakan pembicaraan telepon dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, kata kantor kepresidenan Turki, membahas perkembangan di Rusia dan tawaran NATO dari Swedia. Erdogan mengatakan Swedia telah mengambil langkah ke arah yang benar, mengacu pada undang-undang terorisme baru negara itu.
Namun ia juga mengatakan bahwa para pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terlarang di Swedia terus mengorganisir demonstrasi dan mendanai apa yang ia sebut sebagai kelompok-kelompok teroris, yang tidak dapat diterima oleh Turki.
Pada hari Rabu, seorang pria merobek dan membakar salinan Alquran, kitab suci umat Islam, di luar masjid pusat kota Stockholm, sebuah peristiwa yang mengundang kecaman dari Turki dan dapat memperumit upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO. Pria tersebut didakwa melakukan agitasi terhadap kelompok etnis atau nasional.