Rabu 12 Jul 2023 10:19 WIB

Rusia-AS Saling Remehkan Soal Kemampuan Bom Tandannya

AS menyebut tingkat kegagalan meledak bom tandan Rusia hingga 40 persen.

AS memiliki sejumlah besar penyimpanan bom tandan atau bom kluster yang dapat diakses dengan cepat
Foto:

Human Rights Watch mengungkapkan, baik Moskow maupun Kiev menggunakan bom tandan selama perang yang berlangsung selama 17 bulan tersebut. Rusia menyebut invasi terhadap Ukraina sebagai operasi militer khusus. 

Rusia dan Ukraina sama-sama tak menandatangani aturan internasional yang melarang penggunaan bom tandan, yakni Convention on Cluster Munitions. AS juga bukan merupakan penandatangan meski ratusan negara termasuk sekutu AS ikut melarang bom tandan. 

Bahkan negara sekutu AS seperti Inggris, Jerman, Kanada, Selandia Baru, dan Spanyol menentang keputusan AS mengirimkan bom tandan. 

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak saat ditanya posisinya dalam isu ini, ia menyatakan Inggris merupakan salah satu dari 123 negara penandatangan Convention on Cluster Munitions.

Konvensi ini melarang negara pendatangan memproduksi atau menggunakan atau menggunakan bom tandan. Pernyataan ini disampaikan Sunak menjelang pertemuan dengan Biden yang rencananya tiba di London, Ahad (9/7/2023). 

Selandia baru, salah satu negara yang mendorong dibuatnya konvensi tersebut juga menentang. Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins, menyatakan bom tandan tak pandang bulu.’’Senjata ini menyebabkan kerusakan besar bagi orang tak berdosa, efeknya panjang.’’

Secara terpisah, Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles menyatakan, negaranya memiliki komitmen yang tegas bahwa senjata dan bom tertentu tak bisa dikirimkan ke Ukraina. Digunakan dalam peperangan melawan Rusia. 

‘’Tidak untuk bom tandan, dan kami setuju pertahanan yang sah bagi Ukraina dan kami yakini mestinya tak menggunakan bom tandan untuk meraihnya,’’ kata Robles seperti dilansir laman berita BBC, Ahad (9/7/2023).

Pemerintah Kanada menaruh perhatian pada potensi dampak yang disebabkan bom tandan pada anak. Sebab, kadang-kadang tak meledak selama beberapa tahun dan bisa saja kemudian meledak yang menelan korban warga sipil dan anak-anak. 

Kanada juga menentang penggunaan bom tandan dan tetap sepenuhnya mematuhi konvensi terkait bom tandan. ‘’Kami serius menjalankan kewajiban sesuai konvensi itu dan mendorong diterapkan secara luas,’’ demikian pernyataan Pemerintah Kanada. 

Jerman, yang juga menandatangani konvensi , menyatakan tak akan mengirimkan bom tandan meski mereka memahami posisi AS. ‘’Kami jelas ingin mitra kami, AS tak memutuskan begitu saja memasok bom tandan ini,’’ kata juru bicara Pemerintah Jerman, Steffen Hebestreit.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement