Jumat 14 Jul 2023 12:44 WIB

Salwan Momika, Pembakar Alquran yang Oportunis dan Pencari Sensasi

Momika menciptakan strategi agar tetap bisa tinggal di Swedia

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Demonstran menginjak bendera tiruan Swedia saat  demo terhadap pembakaran salinan Alquran di Swedia
Foto:

Penulis politik Swedia dan spesialis Timur Tengah dan Iran Jerry Maher menilai Momika memilih untuk mengambil langkah yang bisa membuatnya tetap bisa berada di Swedia.

"Momika sengaja melakukan langkah ekstrem untuk mencari sensasi lalu menciptakan bukti bahwa hidupnya dalam bahaya, seperti yang dia klaim ketika meninggalkan Irak,” ujarnya.

Terlebih lagi, Momika sengaja memposting video Instagram sebelum pembakaran Alquran. Meski ia menyensor alamat dan nomor ID-nya tetapi Momika tetap mencantumkan surel pribadi dan nomor teleponnya.

“Mempertimbangkan konsekuensi potensial di bawah undang-undang imigrasi Swedia yang baru, dia memilih jalan ini untuk menciptakan masalah dan menerima banyak ancaman," kata Maher.

Menurut undang-undang imigrasi Swedia, siapa pun yang diberikan status pengungsi akan diberikan izin tinggal selama tiga tahun dengan kesempatan untuk mengajukan perpanjangan jika perlindungan masih diperlukan.

Tapi, pemerintah Swedia memperketat undang-undang imigrasi. Kondisi ini membuat para pengungsi harus berhadapan dengan kemungkinan izin tinggal yang dicabut.

Maher percaya bahwa Momika dengan sengaja mengungkapkan identitasnya kepada publik dengan mengungkapkan nomor telepon dan surel di halaman Facebook. Tindakan itu agar orang lain dapat menjalin kontak dengannya.

Taktik ini adalah bagian dari strategi Momika untuk mencitrakan dirinya sebagai korban di bawah ancaman dan mencari perlindungan kepada otoritas Swedia.

photo
Aksi pembakaran Alquran kembali terjadi di Swedia - (Reuters)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement