Senin 17 Jul 2023 11:39 WIB

Seorang Jurnalis kembali Terbunuh di Meksiko Saat Kekerasan Kartel Narkoba Meningkat

Sedikitnya 52 wartawan di Meksiko dibunuh dalam lima tahu terakhir.

Pasukan keamanan Meksiko berjaga dalam penangkapan bos kartel narkoba (ilustrasi).
Foto: EPA
Pasukan keamanan Meksiko berjaga dalam penangkapan bos kartel narkoba (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Seorang jurnalis kembali terbunuh di Meksiko pada Sabtu (15/7/2023), yang menambah daftar panjang wartawan kehilangan nyawa mereka di tengah-tengah perang narkoba yang semakin meningkat di negara tersebut, kata pihak berwenang dan sebuah organisasi kebebasan pers, Article 19.

Jurnalis bernama Nelson Matus ditembak mati di pinggiran Acapulco di barat daya Meksiko, demikian konfirmasi dari para pejabat dan Article 19. Matus adalah direktur sebuah organisasi berita lokal, Lo Real de Guerrero, yang meliput kekerasan yang semakin meningkat di negara bagian Guerrero, Meksiko.

Baca Juga

Dia telah selamat dari upaya pembunuhan pada tahun 2019, menurut Article 19. Pihak berwenang setempat mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki pembunuhan tersebut.

Kematian Matus terjadi hanya seminggu setelah pembunuhan mengerikan, yang juga terjadi terhadap seorang jurnalis lain di Meksiko barat. Kejadian ini, sesuatu yang menurut Komite untuk Melindungi Jurnalis penekanan bahwa krisis kekerasan mematikan dan impunitas masih saja terus melanda pers Meksiko.

Kematian ini menggambarkan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam pembunuhan wartawan di Meksiko dan dampak perang narkoba yang semakin intensif di negara itu terhadap ruang redaksi lokal. Di mana media lokal menjadi sumber informasi yang sering melaporkan kekerasan secara lebih mikroskopis. Tidak terkecuali ruang redaksi Matus.

Selama bertahun-tahun, Kota Acapulco di tepi pantai sebagian besar dikenal dengan resor pantainya, namun kota ini semakin menjadi pusat kekerasan akibat peredaran narkotika. Pada hari yang sama ketika Matus dilaporkan terbunuh, organisasi berita tersebut menerbitkan sebuah berita tentang pihak berwenang yang menemukan mayat di dalam sebuah tas di dekat pantai wisata di kota tersebut.

Dalam lima tahun terakhir saja, CPJ (Comitee to Protect Journalist) telah mendokumentasikan pembunuhan sedikitnya 52 wartawan di Meksiko. Tahun lalu, Meksiko merupakan salah satu tempat paling mematikan di dunia bagi para jurnalis, nomor dua setelah Ukraina.

Pada hari Sabtu, perusahaan berita Matus berduka atas kematiannya di media sosial. "kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya dan bergabung bersama dalam doa untuk peristirahatannya yang kekal," tulis media Lo Real de Guerrero.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement