Ahad 27 Aug 2023 12:48 WIB

Kumpulkan Sampel, IAEA Janji Terus Monitor Proses Pembuangan Air Limbah Radioaktif Jepang

IAEA berjanji mengawasi pembuangan limbah radioaktif Jepang hingga tetes terakhir.

Orang-orang melakukan protes membawa spanduk bertuliskan  bertuliskan: Menolak pembuangan Limbah air radioaktif yang telah diolah ke laut di pantai menuju pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, yang rusak akibat gempa bumi dan tsunami besar pada 11 Maret 2011, di kota Namie, timur laut Jepang, Kamis, (24/8/2023).
Foto:

Jepang mengabaikan penolakan dari komunitas nelayan lokal dan Cina dengan mulai membuang air limbah nuklir dari PLTN Fukushima pada 24 Agustus. Pada tahap pertama, operator Tokyo Electric Power Company (TEPCO) akan mengencerkan sekitar 7.800 ton air olahan dengan air laut.

Larutan tersebut akan dikeluarkan selama 17 hari berturut-turut. TEPCO telah mengisi fasilitas, yang disebut poros pembuangan vertikal, dengan air yang telah diolah dan diencerkan.

Setiap ton air yang diolah dicampur dengan sekitar 1.200 ton air laut. Terdapat sekitar 1,3 juta ton air olahan di kompleks TEPCO.

Operator kehabisan kapasitas penyimpanan. Alhasil, itu memaksa Jepang membuang air tersebut ke laut.

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement