Senin 18 Sep 2023 10:41 WIB

Ukraina Kecam Pemilu Rusia di Wilayah Pendudukan

Ukraina menyebut pemilu di wilayah pendudukan sebagai pemilu semu

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Pekerja menggantung bendera Rusia di sebuah gedung apartemen di Luhansk, Republik Rakyat Luhansk yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia, Ukraina timur
Foto:

Ukraina dijadwalkan mengadakan pemilihan parlemen nasional bulan depan dan pemilihan presiden pada musim semi tahun depan. Namun menurut konstitusi, pemilihan umum tidak dapat diadakan jika darurat militer berlaku.  Terdapat diskusi di masyarakat Ukraina mengenai kapan pemilu harus diadakan. Beberapa pendapat menyatakan, pemilu tetap diperlukan di masa perang untuk menjaga demokrasi tetap berfungsi.

Bulan lalu, senator AS Lindsey Graham meminta Kiev untuk menyelenggarakan pemilu meskipun terjadi perang.  Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengatakan, ada beberapa masalah dalam menyelenggarakan pemilu saat ini. Termasuk bagaimana memastikan warga Ukraina yang tinggal di wilayah pendudukan dapat memilih, dan kesulitan organisasi dalam mengorganisir pemungutan suara bagi jutaan warga Ukraina yang telah meninggalkan Ukraina sejak perang dimulai.

“Kami siap, tidak ada keraguan mengenai hal itu. Ini bukan persoalan demokrasi, ini semata-mata persoalan keamanan.  Kita harus melakukan segala yang mungkin untuk memastikan bahwa militer kita dapat memilih, mereka yang berada di garis depan, karena mereka memperjuangkan hak-hak rakyat kita dan kehilangan haknya adalah hal yang mustahil," ujar Zelenskiy.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement