Hamas mengatakan, dua wanita lansia ini dibebaskan karena alasan kemanusiaan. Mereka dibebaskan atas mediasi antara Mesir dan Qatar. Sekitar 220 warga Israel masih menjadi tawanan Hamas. Suami Lifshitz hingga kini masih dalam tawanan. Putri Lifshitz, Sharon berharap ayahnya dapat segera dibebaskan dan pulang ke rumah dengan selamat.
Lifshitz adalah aktivis perdamaian yang kerap membantu membawa pasien dari Gaza untuk mendapatkan perawatan kesehatan di Israel. Pengakuan Lifshitz tentang pejuang Hamas yang merawat para sandera dengan baik telah membantah isu hoaks yang berkembang bahwa Hamas melakukan kekerasan kepada para tawanan.
Sebelumnya seorang warga Israel juga menceritakan kebaikan pejuang Hamas yang bertindak ramah ketika menyerbu rumahnya. Wanita Israel itu mengatakan, pejuang Hamas tidak melakukan kekerasan atau melukai keluarganya selama bersembunyi di rumah mereka. Bahkan, seorang pejuang Hamas sempat meminta izin untuk meminta pisang yang tersedia di atas meja makan.