Kamis 26 Oct 2023 18:30 WIB

Pakar: Pasukan Israel akan Sulit Hancurkan Terowongan Hamas di Gaza

Israel memberikan julukan terowongan Hamas sebagai "Metro Gaza"

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Seorang aktor berpakaian sebagai militan Hamas merangkak keluar dari terowongan saat kru dari saluran satelit al-Aqsa yang dikelola Hamas syuting untuk serial 30 episode, berjudul Fist of the Free, di Beit Lahiya, Jalur Gaza utara, Kamis , 3 Februari 2022.
Foto:

Richemond-Barak  juga memperingatkan, tidak realistis bagi pemerintah Israel dan masyarakat umum untuk percaya bahwa IDF dapat menghancurkan seluruh jaringan terowongan Hamas di Gaza. "Akan ada bagian dari jaringan di mana warga sipil, apa pun alasannya, tidak akan mengungsi. Beberapa bagian dari jaringan bawah tanah tidak diketahui. Dan bagi beberapa di antaranya, dampak kerusakannya akan terlalu tinggi," ujar Richemond-Barak.

Richemond-Barak memperingatkan, menghancurkan terowongan juga akan mengakibatkan banyak korban jiwa bagi pasukan Israel di lapangan, warga sipil Palestina, dan para sandera. Selama konflik pada 2021, serangkaian serangan udara dahsyat di Kota Gaza menyebabkan tiga bangunan tempat tinggal runtuh dan menewaskan 42 orang. 

IDF mengatakan, mereka menargetkan terowongan bawah tanah, namun ketika terowongan tersebut runtuh, fondasi bangunan juga ikut runtuh. Jaringan terowongan juga akan menghilangkan keunggulan yang dimiliki IDF dalam hal teknologi dan intelijen, sehingga memperbesar kesulitan perang perkotaan, dan menimbulkan ancaman mematikan bagi pasukan Israel.

“Pertama-tama, Hamas punya banyak waktu untuk memasang jebakan pada seluruh jaringan. Mereka bisa saja membiarkan tentara masuk ke dalam jaringan terowongan dan akhirnya meledakkan semuanya," ujar Richemond-Barak.

“Mereka bisa menculik (tentara dalam serangan mendadak). Dan kemudian Anda menghadapi risiko lainnya, kehabisan oksigen, melawan musuh dalam pertarungan satu lawan satu, dan menyelamatkan tentara yang terluka menjadi hal yang hampir mustahil," kata Richemond-Barak.

Namun, pasukan Israel memiliki beberapa cara untuk mengurangi risiko tersebut. Menurut Direktur penelitian di konsultan keamanan Soufan Group, Colin Clarke, Hamas dapat mengirimkan drone dan kendaraan tak berawak ke dalam terowongan untuk memetakannya dan mengidentifikasi jebakan sebelum tentara membersihkannya. Pesawat tempur juga bisa menjatuhkan bom penghancur bunker, yang menembus jauh ke dalam tanah sebelum meledak.  Namun, hal tersebut akan menimbulkan risiko kerusakan tambahan karena padatnya medan perkotaan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement