Kamis 09 Nov 2023 16:56 WIB

Warga Ukraina Dukung Palestina, Akui Israel Lakukan Penjajahan 75 Tahun

Berbagai elemen warga Ukraina rilis pernyataan terbuka yang mendukung Palestina

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Berbagai elemen masyarakat Ukraina merilis pernyataan bersama dalam sebuah surat terbuka yang menyatakan dukungan pada rakyat Palestina
Foto:

Dalam surat itu masyarakat Ukraina juga mengakui warga Palestina yang tinggal di daerah pendudukan Tepi Barat sasaran apartheid di bawah kendali militer Israel selama puluhan tahun. Penduduk Jalur Gaza menderita akibat blokade yang diberlakukan Israel sejak tahun 2006, yang membatasi pergerakan orang dan barang, yang mengakibatkan meningkatnya kemiskinan dan kekurangan.

"Sejak 7 Oktober dan sampai laporan ini ditulis, jumlah korban tewas di Jalur Gaza mencapai lebih dari 8.500 orang. Perempuan dan anak-anak merupakan korban tewas terbanyak, yaitu lebih dari 62 persen, sementara lebih dari 21.048 orang terluka.

"Dalam beberapa hari terakhir, Israel mengebom sekolah-sekolah, daerah pemukiman, sebuah gereja Ortodoks Yunani dan beberapa rumah sakit. Israel juga memutus semua pasokan air, listrik, dan bahan bakar di Jalur Gaza. Ada kekurangan makanan dan obat-obatan yang parah, menyebabkan runtuhnya sistem perawatan kesehatan," kata surat itu.

Dalam surat tersebut elemen masyarakat Ukraina mengakui sebagian besar media Barat dan Israel membenarkan kematian-kematian ini sebagai kerusakan tambahan untuk memerangi Hamas. Tetapi bungkam ketika menyangkut warga sipil Palestina yang menjadi sasaran dan terbunuh di Tepi Barat yang diduduki.

"Sejak awal 2023 saja, dan sebelum 7 Oktober, jumlah korban tewas di pihak Palestina telah mencapai 227 orang. Sejak 7 Oktober, 121 warga sipil Palestina telah terbunuh di Tepi Barat yang diduduki. Lebih dari 10.000 tahanan politik Palestina saat ini ditahan di penjara-penjara Israel.

"Perdamaian dan keadilan yang langgeng hanya mungkin terwujud dengan diakhirinya pendudukan Israel. Rakyat Palestina memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri dan melawan pendudukan Israel, seperti halnya rakyat Ukraina yang memiliki hak untuk melawan invasi Rusia," kata mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement