Rabu 15 Nov 2023 09:07 WIB

Mengapa Rumah Sakit di Gaza Jadi Sasaran Israel?

Israel telah berulang kali mengebom infrastruktur medis di Gaza

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Rumah sakit dan fasilitas medis terjebak selama perang Israel di Gaza.
Foto:

Pengeboman Rumah Sakit al-Ahli Arab pada 17 Oktober menyebabkan kegemparan di Timur Tengah dan dunia Arab yang lebih luas. Israel pada saat itu dengan cepat mengalihkan kesalahan dengan mengklaim bahwa serangan tersebut disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket Jihad Islam Palestina. Namun, sejak peristiwa itu, Israel telah berulang kali mengebom infrastruktur medis di Gaza, yan menyebabkan 198 pekerja medis gugur.

“Apa yang kami lihat saat ini adalah melampaui mimpi terburuk kami. Ini merupakan pembongkaran sistem layanan kesehatan yang efektif di Kota Gaza dan wilayah utara," ujar Direktur Advokasi dan Kampanye di LSM kesehatan Medical Aid for Palestines, Rohan Talbot.

Meskipun Israel terus melakukan pengeboman di wilayah selatan, Israel menutup wilayah utara sepenuhnya. Israel memutus bantuan, sumber daya, dan bahan bakar.  Dokter sering kali melakukan tindakan ekstrem seperti melakukan operasi tanpa anestesi.

Tanpa bahan bakar yang cukup untuk menggerakkan generator, beberapa rumah sakit terpaksa melakukan operasi menggunakan senter telepon.  Serangan udara Israel yang berulang dan tembakan penembak jitu ke bangsal rumah sakit, staf medis dan pasien menambah tekanan yang semakin besar. Kurangnya listrik juga menyebabkan kematian bayi di inkubator.

“Ini adalah hambatan total terhadap layanan kesehatan pusat secara keseluruhan. Dan terkadang layanan kesehatan mengalami kehancuran total ketika layanan tersebut diserang secara langsung," ujar Talbot.

Talbot mengatakan, hanya ada satu rumah sakit fungsional yang tersisa di Gaza, yaitu Rumah Sakit al-Ahli Arab. Selain itu, Talbot mengatakan bahwa tindakan Israel memiliki "efek mencegah kemungkinan adanya kehidupan sipil di utara Gaza".

Sementara itu, Erakat yakin alasan di balik operasi Israel di bagian utara adalah untuk membersihkan etnis wilayah tersebut. “Ini adalah bagian dari perluasan wilayah kolonial pemukim atas nama keamanan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement