Senin 27 Nov 2023 13:32 WIB

Telegram Ogah Hapus Akun Hamas dan Akun Para Pendukung Palestina

Menutup saluran Telegram Hamas dapat memperburuk situasi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Gambar ini diambil dari video yang dirilis oleh brigade Al Qassam di saluran Telegramnya. Telegram menolak untuk menutup akun Hamas atau para pendukungnya
Foto:

Pantauan Republika.co.id, akun Telegram Resistance News Network memiliki lebih dari 93 juta pengikut. Akun ini memberikan kabar terbaru mengenai perjuangan pejuang Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Selain itu, saluran Telegram tersebut juga memberikan kabar terkini tentang kelompok pejuang yang didukung Iran di Lebanon dan Yaman, yang turut berjuang membela Palestina.

Selain itu, akun Telegram Gaza Update memiliki lebih dari 15 juta pengikut. Akun ini kerap memberikan informasi terkini mengenai situasi di Gaza dan Tepi Barat. Termasuk pernyataan dari Hamas dan pejuang lainnya yang sudah ditranslate ke dalam bahasa Indonesia.

Pavel Durov lahir di Rusia pada 10 Oktober 1984. Dia adalah pria keturunan Prancis-Uni Emirat Arab. Dia mendirikan Telegram pada 2013 dan dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di Uni Emirat Arab, menurut Forbes. Ayah Durov adalah seorang akademisi terkemuka di Departemen Filologi Universitas Saint Petersburg, Rusia. Durov memiliki darah Ukraina dari keluarga ibunya.

Telegram awalnya berkantor pusat di Berlin dan kemudian dipindahkan ke Dubai. Durov terdaftar di Daftar Miliarder Forbes pada 2022, dengan kekayaan bersih 15,1 miliar dolar AS. Kekayaannya sebagian besar didorong oleh kepemilikannya atas Telegram. Pada September 2022, Durov tercatat sebagai orang terkaya ke-104 di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement