Jumat 08 Dec 2023 14:35 WIB

Audio yang Bocor Bongkar Fakta Helikopter Israel yang Serang Para Sandera

Helikopter tentara Israel menembaki para sandera Israel yang ditangkap oleh Hamas

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Helikopter serang jenis Apache militer israel melepaskan tembakan
Foto:

Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas berakhir. Setidaknya 17.177 warga Palestina telah gugur dan lebih dari 46.000 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat Israel yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.

Amerika Serikat (AS) terus mendesak Israel secara terbuka dan pribadi untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah, termasuk jurnalis. “Kami terus mendesak Israel untuk menegakkan hukum konflik bersenjata dan hukum kemanusiaan serta perlindungan warga sipil yang tidak bersalah, termasuk anggota pers,” kata Wakil Juru Bicara Sabrina Singh saat menjawab pertanyaan tentang jurnalis yang tewas dalam serangan udara Israel.

"Jadi itu adalah sesuatu yang telah kami bicarakan secara publik dan juga secara pribadi," ujar Singh, dilaporkan Anadolu Agency.

Amnesty International mengatakan, serangan Israel terhadap tujuh jurnalis di Lebanon selatan pada 13 Oktober menewaskan jurnalis Reuters Issam Abdallah dan melukai enam lainnya. Hal ini merupakan serangan langsung terhadap warga sipil yang harus diselidiki sebagai kejahatan perang.

Reuters dan Agence France-Presse juga mengumumkan penyelidikan atas serangan tersebut. Mereka mengatakan, Israel bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap jurnalis tersebut. Ketika ditanya apakah Pentagon mempunyai penilaian independen atas serangan itu, Singh mengatakan, pihaknya tidak memiliki penilaian independen.

“Kami terus mendesak Israel untuk melakukan operasinya dengan cara yang tepat sasaran,” ujar Singh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement