Sabtu 16 Dec 2023 16:43 WIB

AS Ingin Serangan Militer Israel di Gaza Fokus Targetkan Pemimpin Hamas

Netanyahu mengatakan Israel akan terus berperang di Gaza hingga mencapai kemenangan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Asap mengepul menyusul pemboman Israel di Jalur Gaza, terlihat dari Israel selatan, Sabtu, 16 Desember 2023.
Foto:

Awal pekan ini, Biden menyampaikan Israel mulai kehilangan dukungan akibat kampanye pengeboman yang dilakukannya di Jalur Gaza. “Mereka (Israel) mulai kehilangan dukungan,” kata Biden mengacu pada kekhawatiran komunitas internasional terhadap kampanye pengeboman Israel di Gaza, Selasa (12/12/2023).

Biden kemudian secara khusus menyoroti kabinet pemerintahan Netanyahu, terutama pos menteri keamanan nasional Israel yang dijabat tokoh sayap kanan Itamar Ben-Gvir. “Ini adalah pemerintahan paling konservatif dalam sejarah Israel,” ujarnya.

“Dia (Netanyahu) harus mengubah pemerintahan ini. Pemerintahan di Israel membuat hal ini menjadi sangat sulit,” kata Biden.

Biden menekankan, Israel pada akhirnya tak bisa menolak eksistensi negara Palestina. “Kita mempunyai kesempatan untuk mulai menyatukan kawasan ini, dan mereka masih ingin melakukannya. Tapi kita harus memastikan bahwa Bibi (nama sapaan Netanyahu) memahami bahwa dia harus mengambil beberapa langkah untuk memperkuat. Anda tidak bisa mengatakan tidak ada negara Palestina. Itu akan menjadi bagian yang sulit,” ucap Biden.

Sejauh ini, jumlah korban meninggal di Gaza akibat agresi Israel hampir menyentuh angka 19 ribu jiwa. Sementara korban luka melampaui 50 ribu orang. Jumlah itu dihitung sejak Israel memulai serangannya ke Gaza pada 7 Oktober 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement