Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 210 orang dikonfirmasi meninggal dalam serangan udara Israel selama 24 jam terakhir. Sehingga total korban jiwa sejak perang pecah menjadi 21.320 orang, hampir satu persen dari populasi Gaza. Ribuan orang dikhawatirkan terjebak atau hilang di bawah reruntuhan.
Sepanjang perang militer Israel mengungkapkan penyesalan atas korban jiwa sipil tapi menuduh Hamas sebagai penyebabnya. Israel mengatakan Hamas beroperasi di pemukiman padat penduduk dan menjadi warga sipil sebagai perisai manusia. Tuduhan yang dibantah keras kelompok pembebasan Palestina itu.
Hamas dan pejuangnya menggali terowongan di bawah Jalur Gaza yang padat penduduk. Israel juga masih memburu pemimpin-pemimpin kelompok tersebut.
Sekitar 110 sandera yang diculik Hamas dalam serangan mendadak 7 Oktober lalu sudah dibebaskan selama gencatan senjata satu pekan dari 24 November sampai 1 Desember. Sementara 20 sandera lainnya sudah dideklarasikan meninggal dunia.
Pada Kamis lalu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Hamas membunuh warga negara AS Judith Weinstein yang berusia 70 tahun dalam serangan mendadak 7 Oktober. Pekan lalu Biden mengatakan suami Weinstein, Gadi Haggai yang berusia 73 tahun tewas di hari yang sama.
Militer Israel merilis temuan investigasi kesalahan tentara Israel yang mengakibatkan kematian tiga sandera di Gaza pada 15 Desember lalu. Tentara Israel mengira tiga orang itu yang meminta tolong sebagai serbuan pejuang Hamas. Dalam kesimpulannya militer mengatakan tentara Israel sudah bertindak tepat berdasarkan pemahaman mereka.