Selasa 06 Jul 2010 17:54 WIB

Lima Menteri UE Desak Israel Longgarkan Blokade Gaza

Ilustrasi: Blokade Gaza
Foto: wordpress
Ilustrasi: Blokade Gaza

REPUBLIKA.CO.ID,ROMA--Menteri luar negeri Italia, Prancis, Jerman, Spanyol dan Inggris telah mendesak Israel untuk mengubah kebijakannya terhadap wilayah kantung Palestina Gaza, Kementerian Luar Negeri Italia mengatakan dalam sebuah pernyataan, Senin. Kelima menteri itu "menekankan perlunya perubahan fundamental kebijakan untuk menghasilkan solusi yang dapat tahan lama bagi situasi di Gaza, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB 1860," jelas kementerian tersebut.

Resolusi Dewan Keamanan PBB yang disahkan tahun lalu itu minta penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza. Resolusi itu juga minta Israel untuk membolehkan pasokan tanpa rintangan pangan, bahan bakar dan perawatan medis, dan pengaturan internasional yang dintensifkan untuk menghadapi penyelundupan senjata ke Jalur Gaza.Kelimanya juga mengatakan mereka mengharapkan "langkah-langah yang diumumkan oleh pemerintah Israel akan segera dilaksanakan".

Israel telah mengatakan negara itu akan memperlonggar larangan impor ke Gaza dan akan membolehkan semua barang "sipil" dengan keras ke jalur itu sementara mencegah senjata dan barang untuk dua penggunaan tertentu masuk.

Sebelumnya Senin, PM Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero memberitahukan bahwa menteri luar negeri Spayol, Prancis dan Italia akan mengunjungi Gaza bulan ini guna memeriksa rencana Israel untuk melonggarkan blokade itu.

Israel telah menerapkan sanksi blokade terhadap Gaza setelah prajurit Gilad Shalit ditangkap oleh gerakan Hamas dan kelompok garis keras lainnya pada 25 Juni 2006.Blokade itu main diperketat tahun berikutnya ketika Hamas merebut kekuasaan di wilayah tersebut.

Tekanan internasional terhadap Israel untuk mencabut sanksinya meningkat setelah pasukannya membunuh sembilan aktivis Turki dalam seragan 31 Mei terhadap armada kapal bantuan yang berusaha untuk menembus blokade itu.

Sebelumnya Senin, Turki menegaskan negara itu akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel kecuali negara Yahudi itu minta maaf atas operasi tersebut. Tapi pemerintah Israel menyatakan tidak akan meminta maaf karena operasi itu untuk mempertahankan diri.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement