Kamis 10 Feb 2011 10:37 WIB

Mesir Diambang Kudeta oleh Militer?

Sejumlah warga menduduki tank militer Mesir agar tidak masuk ke wilayah Tahrir Square
Foto: AP
Sejumlah warga menduduki tank militer Mesir agar tidak masuk ke wilayah Tahrir Square

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-— Dua pekan sudah Mesir diguncang krisis politik yang meminta Presiden Hosni Mubarak turun dari jabatannya. Jutaan demonstran prodemokrasi terus mendesak pemerintah Mesir melakukan reformasi politik dan sosial.

Namun alih-alih dilakukan, kini situasi di Mesir makin tidak pasti. Meski Wapres Omar Suleiman sudah mengajak dialog berbagai kelompok oposisi, termasuk Ikhwanul Muslimin.

Menurut catatan kantor berita Associated Press, Kamis, yang harusnya diwaspadai di Mesir adalah pergerakan militernya. Selama demonstrasi, militer Mesir justru sukses mendudukkan empat perwiranya di kabinet Mubarak. Sementara ribuan tentara kini berjaga-jaga di Kairo dan kota besar lainnya.

Apalagi Wapres Suleiman sudah memberi sinyal bahwa militer Mesir bisa bertindak lebih jauh lagi terhadap politik Mesir. Suleiman mengatakan, kudeta bukannya tidak mungkin terjadi bila para demonstran prodemokrasi tidak juga membubarkan diri dari Tahrir Square.

Pernyataan Suleiman ini dia sampaikan di depan para editor surat kabar di Mesir. Begitu mendengar pernyataan bahwa militer Mesir bisa melakukan kudeta terhadap Mubarak, dilaporkan, para editor surat kabar itu langsung terdiam karena terkejut.

Militer Mesir memang dikenal selalu ikut campur dalam pemerintahan. Malahan semua presiden Mesir berasal dari militer. Semua berasal dari aksi Revolusi 1952, ketika sekelompok perwira muda melakukan kudeta terhadap Raja Farouk. Salah satu perwira itu adalah calon presiden Mesir yang terkenal, Gamal Abdul Nasser.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement