Senin 25 May 2015 10:29 WIB

Ribuan Anak Vietnam Jadi Budak Produsen Ganja di Inggris

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indah Wulandari
Pekerja Vietnam di Inggris
Foto: thanhiennews
Pekerja Vietnam di Inggris

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Ini adalah kisah Hien, anak asal Vietnam yang menjalani kehidupan perbudakan modern di Inggris. Hidupnya kini berakhir di penjara karena terlibat dalam produksi ganja.

Hien masih berusia 10 tahun ketika dia tiba di Inggris. Dia tak tahu dimana dia berada. Dia hanya tahu bahwa dirinya ditawari pekerjaan, kemudian akhirnya dipekerjakan di sebuah pabrik ganja.

Hien adalah satu dari sekitar tiga ribu anak Vietnam korban kerja paksa di Inggris. Mereka dijebak demi keuntungan finansial kelompok kriminal yang menjalankan pabrik ganja, pelacuran, bar, pabrik garmen, dan sebagainya.

Perekrut membiayai hingga 25 ribu poudsterling untuk perjalan anak-anak ini sampai ke Inggris. Akan tetapi, anak-anak ini secara kolektif berutang kepada si perekrut hingga 75 juta poundsterling.

"Kami memproyeksikan ada sekitar tiga ribu anak Vietnam di Inggris yang digunakan untuk keuntungan sepihak para geng-geng kriminal," kata mantan Kepala Counter Human Trafficking Bureau di Inggris, Philip Ishola, dilansir dari the Guardian, Senin (25/5).

Ishola mengatakan jumlah anak yang terdata tersebut tak ubahnya seperti fenomena gunung es. Ia yakin fakta riil di lapangan lebih mengejutkan. Polisi memperkirakan geng-geng kriminal asal Vietnam ini semakin memperluas bisnis haram mereka ke seluruh Inggris, hingga Skotlandia dan Irlandia Utara.

Perjalanan Hien ke Inggris dimulai ketika dia dibawa dari desanya saat berusia lima tahun oleh seseorang yang mengaku sebagai pamannya. Karena yatim piatu, Hien tak punya pilihan kecuali mengikuti perintah pamannya itu.

Dia menghabiskan lima tahun di perjalanan darat dari Vietnam ke Inggris, melintasi berbagai negara, selat, hingga sampai di sebuah penampungan di London.

Di sana, Hien dipaksa meminum alkohol dan dipukul sampai sakit. Dia tak pernah diizinkan keluar rumah dan diancam jika melarikan diri maka polisi akan menangkan dan menjebloskannya ke penjara.

Selama berada di rumah itu, Hien mengatakan banyak anak-anak Vietnam lain bernasib sama dengannya. Mereka rata-rata bekerja di sana untuk melunasi utang keluarga.

Satu per satu anak-anak itu dijemput oleh orang tak dikenal kemudian tak pernah kembali lagi. Hien sendiri akhrnya dijemput oleh beberapa orang yang memaksanya bekerja di rumah produksi ganja di Manchester dan Skotlandia.

Dalam kesaksiannya kepada polisi, Hien mengatakan masih tak mengerti tanaman apa yang ditanamnya. Dia terus menyirami tanaman-tanaman ganja itu setiap hari dengan pestisida tanpa pelindung yang akhirnya membuatnya sakit.

Dia juga dipaksa mengangkut daun-daun ganja yang sudah kering, kemudian kembali diisolasi dari dunia luar setelah menyelesaikan pekerjaannya setiap hari.

Ketika polisi datang dan menemukan Hien, anak itu menceritakan kisahnya itu. Dia kemudian menghabiskan 10 bulan dalam tahanan di Skotlandia. Ia dibebaskan setelah diidentifikasi sebagai korban perdagangan manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement