Kamis 02 Jul 2015 15:27 WIB

Korsel Minta Indonesia Desak Korut Hentikan Program Nuklir

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Angga Indrawan
Lokasi Nuklir Korut
Lokasi Nuklir Korut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korea Selatan meminta Indonesia membantu mendesak Korea Utara agar menghentikan program nuklirnya. Duta Besar Korea untuk Indonesia, Cho Taiyong mengatakan hal ini sangat penting bagi Korsel dan Indonesia.

"Program nuklir Korut jika berhasil akan menjadi ancaman di peninsula Korea dan dunia," kata Cho di Jakarta, Rabu (1/7). Menurutnya, seluruh dunia harus menggagalkan upaya tersebut.

Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB telah meminta Korut menghentikan program rudal balistik jarak jauh dan nuklirnya. Namun, menurut Cho, Korut bersikeras melanjutkan dan membangun sistem senjata nuklir tersebut.

"Anda bisa bayangkan wilayah dengan jarak satu jam perjalanan memiliki nuklir? Ini sangat mengancam," ujar Cho. Ibukota Korsel, Seoul yang hanya berjarak satu jam dari perbatasan dengan Korut itu memiliki populasi hingga 12 juta penduduk.

Menurut Cho, Korsel telah melakukan beragam cara untuk membujuk Korut. Pertama, kata dia, dengan cara berdialog dan kedua, dengan bekerja sama dengan komunitas internasional.

Namun, Korut terus menolak berdialog dan tidak mendengarkan komentar komunitas internasional. "Saya berharap program itu dihentikan dan Indonesia bisa membantu mendesaknya demi menciptakan perdamaian di peninsula Korea dan dunia," kata Cho.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement