Sabtu 14 Oct 2017 01:47 WIB

Penyanyi Punk Perekrut ISIS Diduga Tewas Ditembak Drone

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Andi Nur Aminah
Sally Jones
Foto: Mirror
Sally Jones

REPUBLIKA.CO.ID, Sally Jones, mantan penyanyi punk yang kemudian menjadi perekrut ISIS, dilaporkan tewas dalam serangan pesawat tak berawak. Perempuanyang memiliki julukan White Widow tersebut meninggal bersama dengan anak laki-lakinya yang berusia 12 tahun.

The Guardian melaporkan bahwa Jones, lahir di Greenwich tapi kemudian tinggal di Kent. Sebelumnya ia pernah menjadi penyanyi dan gitaris dalam sebuah band punk wanita pada tahun 90-an yang disebut Krunch.

Dia pergi ke Suriah bersama anak laki-lakinya yang berusia 12 tahun untuk bergabung dengan ISIS pada tahun 2013. Menurut sebuah laporan, Jones dan anaknya tewas dalam serangan pesawat tak berawak pada Juni lalu. Namun sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak yang berwenang.

Sedangkan suami Jones, Hussain, sebelumnya tewas dalam serangan pesawat tak berawak pada 2015. "Saya tidak memiliki informasi apapun yang akan mendukung laporan tersebut tapi itu bisa berubah dan kami akan menyelidikinya," ujar juru bicara Pentagon Maj Adrian Rankine-Galloway seperti yang dilansir dari nme.com.

Sementara itu, juru bicara dari Kementrian Luar Negeri enggan berkomentar tentang kematian Jones. Shiraz Maher dari Pusat Studi Radikalisasi dan Kekerasan Politik di King's College London, mengomentari berita tersebut dengan mengatakan bahwa jika laporan ini benar, berarti Sally Jones menjadi target serangan drone. "Dia adalah wanita pertama sejauh yang saya ketahui, yangsecara khusus menjadi target drone," ucapnya.

Azadeh Moaveni, penulis buku Lipstik Jihad, mengatakan bahwa Jones adalah salah satu perekrut paling ikonik ISIS. Berbicara dalam program BBC, Moaveni mengatakan bahwa ISIS merasa sangat bangga bisa merekrut Jones.

Pasalnya, hal tersebut menjadi suatu pembuktian bahwa gagasan mereka memiliki pengaruh yang sedemikian besar bahkan hingga menjangkau kalangan elit Inggris. "Mereka bisa menjadikan Jones sebagai maskot untuk propaganda," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement