Sabtu 10 Oct 2015 00:35 WIB

Menyamar, Tentara Israel Pukuli Demonstran Palestina dengan Brutal

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Polisi Israel yang menyamar menangkap pemuda Palestina yang sudah terluka, Rabu (7/10).
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Polisi Israel yang menyamar menangkap pemuda Palestina yang sudah terluka, Rabu (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Sebuah video yang beredar menunjukkan aksi brutal pasukan keamanan Israel dalam menghadapi demonstran Palestina di Tepi Barat.

Dalam video berdurasi dua menit tersebut tampak sekitar delapan polisi Israel yang menyamar menjadi demonstran Palestina memancing kerusuhan dan melakukan serangan balik ke para pengunjuk rasa.

Seperti dilansir laman The Washington Post, Kamis (8/10), sekelompok polisi Israel nampaknya menyamar menjadi demonstran Palestina dengan berpakaian bebas dan menggunakan kaffiyeh atau penutup kepala khas warga Palestina.

Dari video tampak mereka ikut melemparkan batu ke arah pasukan keamanan Israel di jalan dekat Beit El, sebuah pemukiman Israel di luar Ramallah.

Namun seketika mereka berbalik arah, menarik senjata dan memukuli sejumlah demonstran Palestina. Satu pemuda Palestina, khususnya, menerima tendangan bertubi-tubi dan pukulan keras dari polisi dan tentara yang menyamar tersebut.

Dari rekaman yang diunggah kantor berita Shehab pada insiden yang sama, tampak pula setidaknya seorang polisi Israel melepaskan tembakan jarak dekat ke kaki seorang pengunjung rasa yang telah terjatuh di tanah. Menurut keterangan Ma'an News, pemuda berusia 18 tahun itu terluka akibat peluru baja berlapis karet di tengah bentrokan di Ramallah.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, apa yang dilakukannya hanya sebagai respon atas aksi pelemparan batu dan bom molotov oleh demonstran.

Pemukiman Beit El selama ini dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional. Lokasi ini merupakan titik nyala, di mana Palestina memprotes apa yang mereka lihat sebagai perampasan hak mereka oleh Israel.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement