Selasa 25 Jul 2017 16:20 WIB

Al-Aqsha Panas, Indonesia Komunikasi Intens dengan Yordania

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Menlu Retno LP Marsudi
Foto: ANTARA
Menlu Retno LP Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia terus melakukan komunikasi intensif dengan Yordania terkait ketegangan yang terjadi di Al-Aqsha. Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno LP Marsudi, mengaku penting melakukan pembicaraan dengan Yordania karena Raja Yordania merupakan pengampu dari Masjid Al-Aqsha.

"Saya perlu berbicara dengan Yordania, menyampaikan posisi kita, mendengarkan concern dia seperti apa, dan saya menyampaikan apa yang bisa kita lakukan bersama untuk mencegah meningkatnya ekskalasi," ujar Retno, dalam wawancara eksklusif dengan Republika.co.id, di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Jakarta, Selasa (25/7).

Dalam percakapan dengan Menlu Yordania, Ayman Safadi, pada Senin (24/7), ada tiga hal yang Retno sampaikan terkait sikap Indonesia. Pertama, Indonesia mengecam pembatasan akses ibadah di al-Aqsha, karena beribadah dinilai sebagai hak yang harus dihormati.

Kedua, Indonesia khawatir situasi yang semakin memanas akan mengubah status quo al-Aqsha. Oleh karena itu, Indonesia menyerukan pentingnya mempertahankan status quo di wilayah tersebut.

"Ketiga, Indonesia mengharapkan agar kekerasan diakhiri, kita tidak ingin kekerasan berlanjut dan memakan korban. Kita melihat korban jatuh dan luka-luka, kita sangat tidak mau hal itu terjadi," kata Retno.

Untuk mengetahui kondisi terbaru di Kompleks Masjid al-Aqsha, Retno juga berkomunikasi dengan Duta Besar RI di Amman, Andy Rachmianto.

Pagi ini, Retno mengatakan, ia telah mendapatkan kabar mengenai pembongkaran detektor logam di al-Aqsha, namun ia meminta Dubes untuk tetap memeriksa apakah Israel masih memasang perangkat keamanan lainnya.

"Pagi biasanya saya melakukan komunikasi dengan Amman untuk mendapatkan update kondisi lapangan seperti apa. Saya dapat foto tadi pagi pembongkaran metal detector," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement