Jumat 22 Jul 2016 11:30 WIB

Pejabat PBB Khawatirkan Situasi di Aleppo

 Warga Suriah membantu seorang wanita yang selamat dari ledakan bom di kawasan Masaken Hanano, dekat Aleppo, Suriah.
Foto: AP
Warga Suriah membantu seorang wanita yang selamat dari ledakan bom di kawasan Masaken Hanano, dekat Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan Stephen O'Brien sangat khawatir dengan perkembangan yang mengganggu di bagian timur Kota Aleppo, Suriah. Di kota Suriah tersebut gerakan warga sipil, kemanusiaan dan komersial telah sangat terputus.

Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq di Markas Besar PBB mengatakan situasi di sana bertambah buruk setelah penutupan Jalan Castello, sisa jalur akses untuk masuk dan keluar daerah tersebut. O'Brien, yang juga adalah Koordinator Bantuan Darurat PBB, menyeru semua pihak dalam konflik di Suriah segera memberi akses tanpa syarat, tanpa hambatan dan berkelanjutan buat jutaan orang di daerah yang terkepung dan sulit dicapai di seluruh Suriah.

"Ia mendesak mereka agar mencabut semua pengepungan, menghormati keselamatan pekerja medis dan kemanusiaan dan menjamin dilindunginya warga sipil serta prasarana sipil," kata Haq, Kamis (21/7).

Sebanyak 200 ribu sampai 300 ribu orang menghadapi risiko pengepungan, dan banyak rumah sakit serta prasarana sipil lain juga telah terpengaruh oleh pertempuran. "Meskipun PBB dan mitra kami masih memiliki simpanan untuk menanggapi keperluan kemanusiaan, makanan di Aleppo Timur diperkirakan akan habis pada pertengahan bulan depan (Agustus)," kata Haq.

"Prioritas tertinggi kami ialah memperoleh kembali akses ke Kota Aleppo Timur, melalui rombongan lintas-perbatasan dan operasi lintas-perbatasan dari Turki. Dengan demikian kami bisa menyalurkan lagi bantuan penting penyelamat nyawa seperti makanan, pasokan medis dan bahan bakar, serta menjamin berlanjutnya layanan dasar," kata Haq.

Dana Anak PBB (UNICEF) pekan ini mengatakan di Suriah lebih dari 20 anak dilaporkan tewas dalam serangan udara di Manbij dan anak lelaki yang berumur 12 tahun secara brutel dibunuh sambil direkam di Aleppo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement