Selasa 17 Jan 2017 07:12 WIB

OKI: Inisiatif Arab Kesempatan Realistis Perdamaian di Timur Tengah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Delegasi negara-negara OKI
Foto: Antara/Subekti
Delegasi negara-negara OKI

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Organisasi Kerjasama Islam (OKI) melihat inisiatif perdamaian Arab tetap menjadi kesempatan yang paling realistis di Timur Tengah. Hal itu disampaikan Sekjen OKI Yousef Al Othaimeen, yang menekankan partisipasi negara-negara anggota telah menunjukkan komitmen dukungan hak-hak rakyat Palestina.

"Inisiatif Arab masih menjadi kesempatan bersejarah, serius dan realistis, serta langkah berani menuju perdamaian, stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut," kata Al Othaimeen, seperti dilansir Arab News, Selasa (17/1).

Ia menegaskan, posisi OKI jelas menyambut adopsi resolusi 2334 Dewan Keamanan PBB, yang mengutuk permukiman Israel. Selain itu, resolusi telah menuntut penghentian konstruksi Israel di tanah Palestina yang diduduki sejak 1967, termasuk Yerusalem Timur.

Al Othaimeen berharap, resolusi itu akan menjadi langkah DK PBB, untuk melaksanakan tanggung jawabnya dan mewujudkan referensi politik. Semuanya, dinilai akan meningkatkan tingkat keberhasilan konferensi Paris, demi mencapai tujuan yang diidamkan.

Langkah ini termasuk peluncuran dari proses politik multilateral, untuk mengakhiri pendudukan Israel dan mencapai perdamaian yang didasarkan atas visi dua negara. Al Othaimeen melihat, Yerusalem Timur merupakan bagian integral dan ibu kota Palestina.

"Yerusalem Timur merupakan pusat agama dan spiritual, dan memiliki ikatan abadai dengan umat Islam di seluruh dunia yaitu Masjid Al Aqsa," ujar Al Othaimeen.

Sebelumnya, sebuah deklarasi yang disepakati bersama pertemuan persiapan di Paris, telah dihadiri oleh setidaknya 69 delegasi. Hal itu menegaskan komitmen masyarakat internasional, terhadap solusi damai yang ingin diwujudkan atas Israel dan Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement