Kamis 17 Feb 2011 06:36 WIB

Unjuk Rasa Bahrain Memasuki Hari Ketiga

REPUBLIKA.CO.ID,MANAMA--Para pengunjuk rasa, yang diilhami oleh revolusi Mesir dan Tunisia, turun ke jalan-jalan di pusat ibu kota Bahrain pada Rabu untuk menyatakan rasa duka mereka atas meninggalnya seorang demonstran dalam bentrokan dengan pasukan keamanan.

Kerumunan orang yang berjumlah lebih 1.000 mengikuti prosesi pemakaman untuk pria itu yang ditembak mati pada Selasa ketika bentrokan pecah pada penguburan seorang pemerotes lainnya.

Sekitar 2.000 orang lainnya berkumpul di satu persimpangan jalan di pusat ibu kota kerajaan pulau di Teluk.

Mereka melakukan pawai seperti yang dilakukan para pengunjuk rasa di Bunderan Tahrir, Kairo. Mereka menuntut perubahan pemerintahan di Bahrain, yang diperintah keluarga Sunni sementara mayoritas penduduknya Syiah.

Unjuk rasa hari ketiga itu berlangsung paling serius sejak merebaknya pergolakan Syiah pada tahun 1990-an, dan tampaknya dipicu oleh kesulitan hidup, ketiadaan kebebasan politik dan diskriminasi sektarian.

"Rakyat menuntut jatuhnya rezim!" teriak para pengunjuk rasa sementara kaum pria memukul-mukul dada serempak, gerakan tanda duka dari pengikut Syiah. Raja Hamad bin Isa al-Khalifa telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dua pria yang meninggal itu, dan mengatakan satu komite akan meeneyelidikinya.

Kementerian Dalam Negeri telah berjanji akan mengambil tindakan hukum jika menemukan polisi menggunakan kekuatan yang tak adil.

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement