Senin 31 Dec 2018 10:45 WIB

Buku Khashoggi Diterbitkan, Ada Nama Baru Terkait Pembunuhan

Buku mengungkap detik-detik sebelum Khashoggi dibunuh.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: Instagram/@jkhashoggi
Jamal Khashoggi

Al-Qarni dan al-Musleh tidak berpartisipasi dalam aksi pembunuhan. Keduanya merupakan bagian dari tim yang tiba sehari sebelumnya. Mereka melakukan penjelajahan di berbagai wilayah di Istanbul untuk menyingkirkan jenazah Khashoggi.

Orang ketiga yang disebutkan dalam buku tersebut adalah Ahmed Abdullah al-Muzaini. Pria ini diidentifikasi sebagai kepala unit Istanbul untuk dinas intelijen Saudi.

Pejabat Turki telah berulang kali meminta agar persidangan kasus pembunuhan Khashoggi diadakan di Turki. Namun Pemerintah Saudi telah menolak permintaan itu, dengan mengatakan para tersangka akan diadili di kerajaan.

Arab Saudi melaporkan, semua anggota tim elite pembunuh segera ditangkap setelah mereka kembali ke Saudi. Namun, mengutip sumber yang tidak disebutkan, buku itu mengatakan bahwa Salah al-Tubaigy, dokter forensik yang diduga memotong-motong tubuh Khashoggi, tidak ditahan sama sekali.

Sebaliknya, buku itu mengungkapkan, otoritas Saudi memintanya untuk menghilang dari pusat perhatian. Tubaigy sekarang tinggal di sebuah vila di Jeddah bersama keluarganya.

Buku tersebut juga mengungkap, ketua tim elite, Maher Abdulaziz Mutreb berdialog dengan Khashoggi ketika memasuki konsulat. Ia mengatakan Khashoggi tidak akan dirugikan jika mau bekerja sama dengan timnya.

Dia meminta Khashoggi untuk mengirim pesan ke putranya, Salah Khashoggi, di Riyadh. Pesan itu bertujuan untuk memberitahu Salah bahwa Khashoggi aman di Istanbul dan tidak perlu khawatir jika dia tidak bisa dihubungi untuk sementara waktu.

Namun, Khashoggi menolak untuk melakukannya. Dalam sebuah rekaman, Khashoggi dapat terdengar mengatakan, "Apakah kamu akan membunuh saya? Apakah kamu akan mencekik saya?"

Menurut buku itu, Khashoggi masih berusaha tetap tenang ketika dia menyadari bahwa dia tidak akan keluar dari konsulat hidup-hidup. Saat itu, dia mendengar Mutreb memerintahkan lima anggota timnya untuk mencekiknya dengan menggunakan tas nilon.

Rekaman menunjukkan, kalimat terakhir Khashoggi adalah, "Jangan tutup mulut. Saya menderita asma, kau akan mencekik saya."

Menurut buku, Khashoggi melawan para pembunuhnya selama lima menit. Setelah itu, tubuh Khashoggi dipotong oleh Tubaigy menggunakan gergaji forensik. Buku tersebut menyatakan, para pembunuh yang berada di tempat kejadian, merasa terganggu dan mual saat melihat proses mutilasi itu.

"Saya belum pernah mengerjakan tubuh yang masih hangat sejauh ini tetapi saya dapat dengan mudah menanganinya [Khashoggi]", ujar Tubaigy seperti yang terdengar dalam rekaman.

"Biasanya, ketika saya memotong mayat, saya akan memakai headphone dan mendengarkan musik. Saya juga minum kopi pada saat yang sama," tambah Tubaigy.

Buku itu juga menyatakan tidak ada bukti bagaimana tim Saudi tersebut menyingkirkan tubuh Khashoggi, termasuk dugaan bahwa tubuhnya dilarutkan dalam cairan asam.

Buku tersebut menolak klaim yang dilaporkan secara luas bahwa setelah pembunuhan itu, Mutreb mengatakan "beri tahu bos Anda ... aksi telah dilakukan". Bos yang dimaksud Mutreb mengacu kepada MBS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement