Selasa 27 Sep 2016 15:46 WIB

ISIS Mengancam Eropa, dari Senjata Kimia Sampai Bom Mobil

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Gerakan ISIS
Foto: Reuters
Gerakan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, UNI EROPA -- Uni Eropa kembali meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya ancaman teror yang lebih besar dari ISIS. Seperti dilansir RT, Koordinator Kontra Terorisme Uni Eropa memperingatkan para pembuat kebijakan Eropa bisa menghadapi serangan baru ISIS yang lebih terkoordinasi.

"Kemungkinan sampai melibatkan senjata kimia," kata Gilles de Kerchove kepada anggota Civil Liberties Committee di parlemen Eropa, kemarin. 

Menurut Kerchove ancaman teror di seluruh Eropa sangat tinggi. Ia menjabarkan sedikitnya ada enam alasan mengapa Eropa harus menjaga kewaspadaan hingga tingkat tertinggi. Bahkan sampai 20 tahun ke depan.

Sejauh ini, ancaman teror di Eropa berkutat di Prancis dan Jerman.  Kerchove menilai ada banyak pengebom bunuh diri terlatih dan pelaku serangan tunggal di Eropa. Mereka semua terlibat langsung atau terinspirasi oleh ISIS. Sejumlah orang berpotensi radikal karena punya masalah kejiwaan.

Kerchove juga menekankan sebagian besar penyerang punya catatan kriminal. "ISIS juga menggunakan aliran migran untuk menyelundupkan militan, menggunakan dokumen palsu," kata dia.

Bos intelijen itu juga memperingatkan, jika ISIS terus kalah maka militan di Suriah dan Irak akan pergi ke Uni Eropa. Menurut Kerchove, alasan lain mengapa ancaman teror berkembang di Eropa adalah karena ISIS menguasai proganda media sosial.

Baca juga, ISIS Culik 300 Pekerja Pabrik. 

Ini memperlebar jangkauan rekrutmen mereka. Kerchove mengatakan tren terbaru menunjukan semakin sedikit orang Eropa pergi ke Suriah. Namun mereka terinspirasi melakukan aksi teror di tanah kelahirannya.

Lebih lanjut, Kerchove menyebut pengungsi juga berisiko jadi radikal. "Organisasi-organisasi salafi telah mencoba merekrut orang di kamp pengungsi seluruh Eropa, khususnya Jerman," katanya.

Para teroris juga menggunakan alat penyerang yang mudah dibuat. "Kita takut Daesh (ISIS) akan selangkah demi selangkah mengubah modus operandi," katanya.

Bom mobil mungkin menjadi salah satunya. Kerchove mengatakan mereka terlatih untuk membuat kostumisasi kendaraan berpeledak. Selain itu, Kerchove juga khawatir mereka akan mulai menggunakan senjata kimia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement