Ahad 08 Jul 2012 20:30 WIB

Inilah Cara Licik Israel Matikan Pedagang Palestina

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hafidz Muftisany
Israel Palestina
Israel Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM—Hiruk pikuk pedagang pasar Yerusalem membuat isi kota terlihat hidup. Namun, Israel tidak tinggal diam melihat keharmonisan itu. Mereka terapkan kebijakan yang merugikan para pedagang Palestina.

Seorang pedagang Yerusalem, Emad Abu Khadijah mengatakan kebijakan Israel itu mengancam nasib para pedagang Palestina. “Kami lihat sendiri bagaimana pemandu wisatawan mengarahkan tamu mereka menuju pasar yang diisi pedagang Yahudi. Pemandu wisata berdalih, pedagang Palestina tidak memiliki barang dagangan yang lengkap,” papar dia seperti dikutip infopalestina.com, Ahad (8/7).

Pedagang lain, Ahmad Salhab menambahkan, tembok isolasi yang memanjang hingga kota-kota di Tepi Barat, berdampak buruk bagi pedagang Yerusalem. “80 persen pendapatan kami berkurang,” kata dia.

Tak hanya mengarahkan wisatawan, Israel juga menerapkan Sembilan jenis pajak namun tidak ada timbal balik yang didapat pedagang Yerusalem. Jika menolak membayar, maka usaha mereka terancam ditutup. Tidak sedikit pula yang terpaksa tutup lantaran tidak bisa membayar.

Kepala Lembaga Al-Quds Muadl Za’tari menegaskan kebijakan Israel itu tidak masuk akal. Selama ini, lebih dari 1800 toko  ditutup Israel sejak awal Intifadah 2000. “Ini menjadi tanda, adanya usaha untuk mematikan warga Palestina dari sisi ekonomi, “ kata dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement