Rabu 20 Mar 2013 22:01 WIB

NATO Akan Intervensi Militer di Suriah

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
NATO-AS/ilustrasi
Foto: army.mil
NATO-AS/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Komandan tertinggi NATO mengatakan telah menyusun rencana darurat yang memungkinkan intervensi militer di Suriah. 

Komandan pasukan AS-Eropa, James Stavridis mengatakan militer AS akan siap ambil bagian pada agresi di Suriah. Stavridis juga menjabat sebagai Panglima Tertinggi NATO Eropa (SACEUR). 

"Amerika mencari berbagai cara operasi. Kami siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan," kata Stavridis seperti diilansir PressTV, Rabu (20/3). 

Stavridis mengatakan aliansi militer 28 negara tersebut melihat pilihan untuk membantu militan yang didukung asing untuk melawan pemerintah Suriah. Dia menambahkan negosiasi dalam anggota NATO menyatakan akan memberlakukan zona larangan terbang di atas Suriah dan memberikan dukungan ke militan. 

Pada 18 Maret 2013, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menegaskan Washington tidak akan bersama Eropa yang memutuskan mempersenjatai militan. The Los Angeles Times melaporkan pada 16 Maret 2013 bahwa CIA tengah mempertimbangkan rencana darurat rahasia untuk memperluas serangan pesawat tanpa awak AS ke Suriah. 

Amerika Serikat (AS) secara terbuka mengklaim perannya di Suriah hanya terbatas untuk menyediakan pasokan makanan dan medis kepada militan. Sebuah laporan menyatakan 3.000 ton senjata dialihkan dari Zagreb ke Suriah melalui Yordania dan Turki. Senjata itu dibayar oleh Arab Saudi atas permintaan AS. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement