Kamis 04 Apr 2013 16:45 WIB

Ribuan Warga Eropa Terlibat Perang Suriah

Rep: Bambang Noroyono / Red: Citra Listya Rini
Situasi di Suriah.
Foto: AFP/Phil Moore
Situasi di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Keterlibatan kelompok militan asing dalam konflik di Suriah terbukti keberadaannya. Tercatat lebih dari 5.000 orang warga asing berada di garis depan perlawanan terhadap rezim Presiden bashar al-Assad di Damaskus.

Sebuah laporan dikeluarkan oleh Lembaga Penelitian King College di London Inggris terkait adanya kelompok bersenjata asing di Suriah. Dikatakan jumlah militan asing kebanyakan dari Eropa. 

Laporan yang dipublikasikan oleh Guardian itu menyatakan kelompok militan tersebut berasal dari 14 negara di benua Biru. Kelompok militan yang berasal Austria, Spanyol, Swedia, Jerman, dan Inggris ini memanggul senjata membantu pemberontak sejak gunjang-ganjing mulai terasa di Damaskus pada 2011 lalu. 

''Kontingen terbesar berasal dari Inggris dengan 28 sampai 134 personel,'' tulis laporan yang dirilis pada Kamis (4/4).

Menurut peneliti utama dari Pusat Studi Internasional untuk Radikalisasi (ICSR), King College, Peter Neumann, kontingen asing berjumlah antara 2.000-5.500 personel bersenjata. Kata dia, tidak semua milisi perlawanan asli warga Suriah. 

Selain kelompok militan dari negara inti Uni Eropa, Neumann mencatat 200 tentara lainnya diidentifikasi merupakan warga negara Belgia, Belanda, dan Irlandia. Banyak dari mereka adalah mewakili individu. Neumann juga memberikan rentang keterlibatan warga Prancis dan Belgia. 

''Data ini adalah hasil dari kompilasi penelitian. Kita mengatakan ratusan bahkan ribuan warga Eropa ikut perang di Suriah,'' ujar Neumann.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement