REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pertemuan Liga Arab di Doha memberi lampu hijau kepada para anggotanya untuk mengirim persenjataan bagi militan Suriah yang berperang melawan pemerintahan Assad.

Pada Selasa (26/3) waktu setempat, Liga Arab mengeluarkan resolusi yang memberi hak kepada anggota untuk menawarkan apa yang dibutuhkan untuk pertahanan termasuk senjata kepada militan. Utusan asing dari oposisi Suriah juga datang dalam pertemuan tersebut. 

Berbicara dalam pemerintahan itu, kepada Koalisi Nasional Suriah (SNC), Ahmad Moaz al-Khatib meminta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk memberi kursi bagi oposisi. Namun, sebelum SNC meminta kursi tersebut, media Suriah sudah memberi kritikan keras. 

Media Suriah mengkritisi kursi Damaskus di Liga Arab diambil oposisi. Mereka menyebut hal itu sebagai ilegal dan kriminal. 

"Liga telah memberikan kursi Suriah yang dicuri kepada bandit dan preman," tulis media pemerintah Suriah, al-Thawra seperti dilansir PressTV.

Televisi pemerintah di Suriah menyebut Qatar ingin memotong aturan Liga Arab dengan memberikan kursi anggota pendiri liga ke koalisi yang hanya patuh pada uang dan bakan bakar Teluk Persia serta tunduk pada Amerika. 

Krisis Suriah mulai pada Maret 2011. Ribuan orang termasuk sejumlah besar tentara tewas dalam kekerasan tersebut. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika