Rabu 24 Sep 2014 08:05 WIB

Dunia Hadapi Krisis Lebih Banyak Sejak Perang Dunia II

Pengungsi Suriah
Foto: AP
Pengungsi Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK  --  Dunia menghadapi lebih banyak krisis-krisis sejak Perang Dunia II dan komunitas kemanusiaan tidak dapat mengatasi jika dunia tak bertindak lebih cepat untuk menghentikan konflik.

"Hari ini kita punya satu jejak dari krisis-krisis di dunia yang lebih besar daripada apa yang terjadi sejak Perang Dunia Kedua dan alasan utama untuk ini ialah aksi itu diambil ketika sudah terlambat," kata Komisioner Uni Eropa Kristalina Georgieva di markas PBB, Selasa (23/9).

"Perhatian lebih banyak diberikan kepada pencegahan konflik, konflik resolusi, yakinkan bahwa kita bertindak sebelum perang sudah dalam kecepatan penuh," kata Georgieva kepada wartawan. "Sebaliknya kita tidak akan dapat mengatasi konsekuensi dari krisis kemanusiaan yang didorong oleh konflik-konflik."

Georgieva menambahkan dunia mengeluarkan lebih banyak uang untuk bantuan kemanusiaan -- naik dari 2 miliar dolar AS pada 2000 hingga 17-18 miliar dolar AS pada akhir tahun ini. Tapi tahun lalu sebanyak 450 petugas kemanusiaan terbunuh, diculik dan dilukai dan Georgieva takut tahun depan terjadi rekor baru akibat skala konflik.

"Kita akan jatuh lagi akibat peningkatan kebutuhan-kebutuhan, bukan karena uang tidak meningkat, bukan karena orang-orang tidak lagi mempertaruhkan nyawa, tetapi karena kebutuhan naik lebih cepat daripada kapasitas kita mengatasinya," kata Georgieva.

Georgieva mengatakan nasib kemanusiaan warga sipil di Irak dan Suriah secara dramatis memburuk dalam beberapa bulan belakangan, dan terlalu pagi untuk menyampaikan apakah serangan-serangan udara akan menekan jumlah orang yang telantar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement